Ketahui Sifat Mustahil Bagi Allah yang Bikin Kamu Penasaran

jurnal


sifat mustahil bagi allah

Dalam teologi Islam, sifat mustahil bagi Allah adalah sifat-sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh Allah. Sifat-sifat ini bertentangan dengan kesempurnaan dan keagungan Allah. Sifat mustahil bagi Allah meliputi:

  • Huduts (terbaru)
  • Fana’ (binasa)
  • Ta’addud (banyak)
  • Ihtijaj (butuh)
  • Syirik (menyekutukan)

Sifat-sifat ini bertentangan dengan sifat wajib bagi Allah, yaitu sifat-sifat yang harus dimiliki oleh Allah. Sifat wajib bagi Allah meliputi:

  • Wujud (ada)
  • Qidam (dahulu)
  • Baqa’ (kekal)
  • Wahdaniyah (esa)
  • Qiyam bi nafsihi (berdiri sendiri)

Memahami sifat mustahil bagi Allah sangat penting dalam teologi Islam. Hal ini membantu kita untuk memahami kesempurnaan dan keagungan Allah, serta menghindari kesyirikan.

Sifat Mustahil Bagi Allah

Dalam teologi Islam, sifat mustahil bagi Allah adalah sifat-sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh Allah. Sifat-sifat ini bertentangan dengan kesempurnaan dan keagungan Allah.

  • Huduts (terbaru): Allah tidak mungkin baru ada, karena Dia adalah yang menciptakan segala sesuatu.
  • Fana’ (binasa): Allah tidak mungkin binasa, karena Dia adalah yang kekal.
  • Ta’addud (banyak): Allah tidak mungkin banyak, karena Dia adalah Esa.
  • Ihtijaj (butuh): Allah tidak mungkin butuh kepada apapun, karena Dia adalah yang Maha Kaya.
  • Syirik (menyekutukan): Allah tidak mungkin menyekutukan sesuatu dengan-Nya, karena Dia adalah yang Maha Esa.
  • Jismiyah (berjasad): Allah tidak mungkin berjasad, karena Dia adalah ruh.
  • Hawadits (terjadi): Allah tidak mungkin terjadi, karena Dia adalah yang qadim.

Memahami sifat mustahil bagi Allah sangat penting dalam teologi Islam. Hal ini membantu kita untuk memahami kesempurnaan dan keagungan Allah, serta menghindari kesyirikan. Sifat-sifat mustahil ini juga menunjukkan bahwa Allah berbeda dengan makhluk ciptaan-Nya, dan bahwa Dia adalah Tuhan yang Maha Esa dan Maha Sempurna.

Huduts (terbaru)

Sifat huduts (terbaru) termasuk dalam sifat mustahil bagi Allah karena bertentangan dengan kesempurnaan-Nya. Jika Allah baru ada, maka berarti ada sesuatu yang menciptakan-Nya. Padahal, Allah adalah pencipta segala sesuatu, sehingga tidak mungkin ada yang menciptakan-Nya. Dengan demikian, sifat huduts tidak mungkin dimiliki oleh Allah, karena bertentangan dengan sifat-Nya sebagai pencipta yang Maha Sempurna.

Fana’ (binasa)

Sifat fana’ (binasa) termasuk dalam sifat mustahil bagi Allah karena bertentangan dengan kesempurnaan-Nya. Jika Allah binasa, maka berarti ada sesuatu yang lebih kuat dari-Nya yang dapat memusnahkan-Nya. Padahal, Allah adalah yang Maha Kuasa dan Maha Kekal, sehingga tidak mungkin ada yang dapat memusnahkan-Nya.

Baca Juga :  Ketahui Mata Uang Indonesia yang Jarang Diketahui

  • Allah adalah pencipta segala sesuatu, termasuk waktu

    Sebagai pencipta waktu, Allah berada di luar konsep waktu. Dia kekal, tidak berawal dan tidak berakhir. Sementara itu, segala sesuatu yang diciptakan memiliki keterbatasan waktu dan pada akhirnya akan binasa. Namun, Allah tidak termasuk dalam kategori ciptaan, sehingga sifat fana’ tidak mungkin dimiliki oleh-Nya.

  • Allah adalah Maha Sempurna dan tidak memiliki kekurangan

    Sifat fana’ menunjukkan adanya kekurangan dan keterbatasan. Sesuatu yang binasa berarti tidak sempurna dan memiliki kelemahan. Namun, Allah adalah Maha Sempurna dan tidak memiliki kekurangan apapun. Kekekalan-Nya adalah salah satu bukti kesempurnaan-Nya.

Dengan demikian, sifat fana’ tidak mungkin dimiliki oleh Allah karena bertentangan dengan sifat-Nya sebagai pencipta yang Maha Kuasa, Maha Kekal, dan Maha Sempurna.

Ta’addud (banyak)

Sifat ta’addud (banyak) termasuk dalam sifat mustahil bagi Allah karena bertentangan dengan sifat-Nya sebagai Tuhan yang Maha Esa. Sifat ta’addud menyiratkan adanya lebih dari satu Tuhan, yang bertentangan dengan ajaran tauhid dalam Islam yang menegaskan bahwa hanya ada satu Tuhan, yaitu Allah.

  • Allah adalah pencipta segala sesuatu

    Sebagai pencipta segala sesuatu, Allah memiliki kekuasaan dan kehendak yang mutlak. Jika ada lebih dari satu Tuhan, maka akan terjadi pertentangan kehendak dan kekuasaan di antara mereka, sehingga tidak akan ada keteraturan di alam semesta. Keesaan Allah menjamin keteraturan dan keselarasan dalam ciptaan-Nya.

  • Allah adalah Maha Sempurna

    Sifat ta’addud menunjukkan adanya kekurangan dan keterbatasan. Tuhan yang banyak berarti ada pembagian kekuasaan dan sifat di antara mereka. Namun, Allah adalah Maha Sempurna dan tidak memiliki kekurangan apapun. Keesaan-Nya menjamin kesempurnaan dan keagungan-Nya.

Dengan demikian, sifat ta’addud tidak mungkin dimiliki oleh Allah karena bertentangan dengan sifat-Nya sebagai pencipta segala sesuatu yang Maha Esa dan Maha Sempurna.

Ihtijaj (butuh)

Sifat ihtijaj (butuh) termasuk dalam sifat mustahil bagi Allah karena bertentangan dengan sifat-Nya sebagai Tuhan yang Maha Kaya. Sifat ihtijaj menunjukkan adanya kekurangan dan ketergantungan kepada sesuatu di luar diri-Nya. Namun, Allah adalah Zat yang Maha Kaya dan tidak bergantung kepada apapun.

  • Allah adalah pencipta segala sesuatu

    Sebagai pencipta segala sesuatu, Allah memiliki segala sesuatu yang dibutuhkan-Nya. Dia tidak bergantung kepada ciptaan-Nya, karena Dialah yang menciptakan dan mengatur segala sesuatu. Kekayaan Allah tidak terbatas dan tidak akan pernah berkurang.

  • Allah adalah Maha Sempurna

    Sifat ihtijaj menunjukkan adanya kekurangan dan keterbatasan. Namun, Allah adalah Maha Sempurna dan tidak memiliki kekurangan apapun. Kekayaan-Nya adalah salah satu bukti kesempurnaan-Nya. Dia tidak butuh kepada siapapun atau apapun untuk melengkapi diri-Nya.

Baca Juga :  Ketahui Ciri-Ciri Orang Hamil yang Jarang Diketahui

Dengan demikian, sifat ihtijaj tidak mungkin dimiliki oleh Allah karena bertentangan dengan sifat-Nya sebagai pencipta segala sesuatu yang Maha Kaya dan Maha Sempurna.

Syirik (menyekutukan)

Syirik, atau menyekutukan Allah, merupakan salah satu sifat mustahil bagi Allah. Hal ini karena syirik bertentangan dengan sifat Allah sebagai Tuhan yang Maha Esa dan Maha Sempurna.

Allah adalah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah. Dia tidak membutuhkan bantuan atau sekutu dalam menciptakan dan mengatur alam semesta. Menyekutukan Allah berarti mengurangi keesaan dan kesempurnaan-Nya, serta meninggikan makhluk ciptaan-Nya setara dengan-Nya.

Sifat syirik menunjukkan adanya kekurangan dan keterbatasan pada diri yang disyiriki. Hal ini bertentangan dengan sifat Allah sebagai Zat yang Maha Sempurna dan tidak memiliki kekurangan apapun.

Oleh karena itu, sifat syirik tidak mungkin dimiliki oleh Allah karena bertentangan dengan sifat-Nya sebagai Tuhan yang Maha Esa dan Maha Sempurna.

Jismiyah (berjasad)

Sifat jismiyah (berjasad) termasuk dalam sifat mustahil bagi Allah karena bertentangan dengan sifat-Nya sebagai Tuhan yang Maha Sempurna. Sifat jismiyah menunjukkan keterbatasan dan kekurangan, seperti keterbatasan ruang, waktu, dan bentuk. Namun, Allah adalah Zat yang Maha Sempurna dan tidak memiliki kekurangan apapun.

Allah adalah ruh, yaitu Zat yang tidak berjasad dan tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Sifat ruh-Nya menunjukkan kesempurnaan dan keagungan-Nya. Dia tidak membutuhkan jasad untuk wujud-Nya dan tidak terikat oleh keterbatasan fisik.

Dengan demikian, sifat jismiyah tidak mungkin dimiliki oleh Allah karena bertentangan dengan sifat-Nya sebagai Tuhan yang Maha Sempurna dan Maha Agung.

Hawadits (terjadi)

Sifat hawadits (terjadi) termasuk dalam sifat mustahil bagi Allah karena bertentangan dengan sifat-Nya sebagai Tuhan yang Maha Qadim. Sifat hawadits menunjukkan keterbatasan dan kekurangan, yaitu memiliki awal atau permulaan. Namun, Allah adalah Zat yang Maha Qadim, yang tidak memiliki awal atau permulaan.

  • Allah adalah pencipta segala sesuatu

    Sebagai pencipta segala sesuatu, Allah tidak mungkin terjadi atau diciptakan. Dialah yang menciptakan segala sesuatu dari ketiadaan, termasuk waktu itu sendiri. Keqadiman Allah menunjukkan bahwa Dia berada di luar konsep waktu dan tidak terbatas olehnya.

  • Allah adalah Maha Sempurna

    Sifat hawadits menunjukkan adanya kekurangan dan keterbatasan. Sesuatu yang terjadi atau diciptakan berarti memiliki ketergantungan kepada penciptanya. Namun, Allah adalah Maha Sempurna dan tidak memiliki kekurangan apapun. Keqadiman-Nya menunjukkan kesempurnaan dan keagungan-Nya.

Baca Juga :  Intip Sidang Pertama BPUPKI yang Jarang Diketahui

Dengan demikian, sifat hawadits tidak mungkin dimiliki oleh Allah karena bertentangan dengan sifat-Nya sebagai pencipta segala sesuatu yang Maha Qadim dan Maha Sempurna.

Tanya Jawab tentang Sifat Mustahil Bagi Allah

Berikut adalah beberapa tanya jawab umum tentang sifat mustahil bagi Allah:

Pertanyaan 1: Apa saja sifat-sifat mustahil bagi Allah?

Jawaban: Sifat mustahil bagi Allah meliputi huduts (terbaru), fana’ (binasa), ta’addud (banyak), ihtijaj (butuh), syirik (menyekutukan), jismiyah (berjasad), dan hawadits (terjadi).

Pertanyaan 2: Mengapa sifat-sifat tersebut mustahil bagi Allah?

Jawaban: Sifat-sifat tersebut mustahil bagi Allah karena bertentangan dengan kesempurnaan dan keagungan-Nya. Allah adalah Zat yang Maha Sempurna, Qadim, Esa, dan tidak membutuhkan apapun.

Pertanyaan 3: Apa pentingnya memahami sifat-sifat mustahil bagi Allah?

Jawaban: Memahami sifat-sifat mustahil bagi Allah sangat penting untuk menghindari kesyirikan dan menjaga keimanan. Dengan memahami sifat-sifat ini, kita dapat semakin yakin bahwa Allah adalah Tuhan yang Maha Sempurna dan tidak ada sekutu bagi-Nya.

Kesimpulan:

Sifat-sifat mustahil bagi Allah adalah hal yang penting untuk dipahami oleh setiap Muslim. Dengan memahami sifat-sifat ini, kita dapat semakin mengenal Allah dan meningkatkan keimanan kita kepada-Nya.

Lanjut membaca:

Untuk mempelajari lebih lanjut tentang sifat-sifat Allah, silakan baca artikel berikut: Sifat Wajib Bagi Allah.

Tips Memahami Sifat Mustahil Bagi Allah

Memahami sifat mustahil bagi Allah sangat penting untuk menjaga keimanan dan menghindari kesyirikan. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam memahami sifat-sifat tersebut:

Tip 1: Pelajari definisi dan penjelasan dari masing-masing sifat mustahil.

Tip 2: Pahami alasan mengapa sifat-sifat tersebut tidak mungkin dimiliki oleh Allah.

Tip 3: Carilah contoh-contoh yang menggambarkan sifat-sifat mustahil tersebut.

Tip 4: Diskusikan sifat-sifat mustahil dengan orang lain, seperti guru atau teman.

Tip 5: Renungkan sifat-sifat mustahil dan kaitannya dengan kesempurnaan Allah.

Kesimpulan:

Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat meningkatkan pemahaman Anda tentang sifat mustahil bagi Allah. Pemahaman ini akan membantu Anda untuk semakin mengenal Allah dan meningkatkan keimanan Anda kepada-Nya.

Youtube Video:


Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru