Ketahui Jumlah Rakaat Shalat Tarawih yang Benar

jurnal


shalat tarawih berapa rakaat

“Shalat tarawih berapa rakaat” adalah pertanyaan yang sering diajukan menjelang bulan Ramadhan. Shalat tarawih adalah salah satu ibadah sunah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan selama bulan Ramadhan. Jumlah rakaat shalat tarawih sendiri berbeda-beda, tergantung pada mazhab yang dianut.

Menurut mazhab Syafi’i, shalat tarawih dikerjakan sebanyak 20 rakaat, termasuk 3 rakaat witir. Sementara itu, menurut mazhab Hanafi, shalat tarawih dikerjakan sebanyak 8 rakaat, ditambah 3 rakaat witir. Sedangkan menurut mazhab Maliki, shalat tarawih dikerjakan sebanyak 36 rakaat, ditambah 3 rakaat witir.

Selain jumlah rakaat, perbedaan juga terdapat pada cara pengerjaannya. Pada mazhab Syafi’i, shalat tarawih dikerjakan dengan 2 rakaat salam, sedangkan pada mazhab Hanafi dikerjakan dengan 4 rakaat salam. Sementara itu, pada mazhab Maliki, shalat tarawih dikerjakan dengan 6 rakaat salam.

shalat tarawih berapa rakaat

Shalat tarawih merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan selama bulan Ramadhan. Jumlah rakaat shalat tarawih sendiri menjadi salah satu aspek penting yang perlu diketahui.

  • Jumlah rakaat: 8, 20, atau 36 rakaat, tergantung pada mazhab yang dianut.
  • Cara pengerjaan: 2 rakaat salam (Syafi’i), 4 rakaat salam (Hanafi), atau 6 rakaat salam (Maliki).
  • Waktu pelaksanaan: Setelah shalat Isya hingga menjelang waktu imsak.
  • Hukum melaksanakan: Sunnah muakkad.
  • Keutamaan melaksanakan: Mendapat pahala yang besar dan pengampunan dosa.
  • Tata cara melaksanakan: Sama seperti shalat sunnah lainnya, dengan niat khusus shalat tarawih.
  • Tempat melaksanakan: Lebih utama dikerjakan di masjid atau mushalla.

Dengan memahami berbagai aspek terkait shalat tarawih berapa rakaat, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan ibadah tersebut dengan baik dan benar, sehingga dapat memperoleh keutamaan dan pahala yang besar dari Allah SWT.

Jumlah rakaat

Dalam konteks shalat tarawih, jumlah rakaat menjadi salah satu aspek penting yang perlu diketahui. Hal ini dikarenakan terdapat perbedaan jumlah rakaat shalat tarawih di antara mazhab-mazhab yang ada dalam Islam.

  • Perbedaan jumlah rakaat: Perbedaan jumlah rakaat shalat tarawih disebabkan oleh adanya perbedaan pandangan di antara para ulama mengenai tata cara pelaksanaan shalat tarawih yang sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW.
  • Jumlah rakaat menurut mazhab: Menurut mazhab Syafi’i, shalat tarawih dikerjakan sebanyak 20 rakaat, termasuk 3 rakaat witir. Sementara itu, menurut mazhab Hanafi, shalat tarawih dikerjakan sebanyak 8 rakaat, ditambah 3 rakaat witir. Sedangkan menurut mazhab Maliki, shalat tarawih dikerjakan sebanyak 36 rakaat, ditambah 3 rakaat witir.
  • Hukum mengikuti mazhab: Dalam memilih jumlah rakaat shalat tarawih, umat Islam dapat mengikuti mazhab yang dianutnya. Hal ini karena keempat mazhab yang diakui dalam Islam (Syafi’i, Hanafi, Maliki, dan Hambali) memiliki dasar dalil yang kuat dalam menetapkan tata cara pelaksanaan shalat tarawih.
Baca Juga :  Ketahui Rahasia Transfer Dana dari BCA yang Bikin Kamu Penasaran

Dengan memahami perbedaan jumlah rakaat shalat tarawih di antara mazhab-mazhab, umat Islam dapat melaksanakan ibadah tarawih dengan baik dan benar sesuai dengan ajaran Islam.

Cara pengerjaan

Cara pengerjaan shalat tarawih juga bervariasi di antara mazhab-mazhab yang ada dalam Islam. Hal ini meliputi jumlah rakaat salam yang dilakukan dalam setiap pengerjaan shalat tarawih.

Dalam mazhab Syafi’i, shalat tarawih dikerjakan dengan 2 rakaat salam. Artinya, setiap 2 rakaat shalat tarawih, dilakukan salam untuk mengakhiri shalat tersebut. Setelah itu, dilanjutkan lagi dengan 2 rakaat berikutnya hingga selesai.

Sementara itu, dalam mazhab Hanafi, shalat tarawih dikerjakan dengan 4 rakaat salam. Artinya, setiap 4 rakaat shalat tarawih, dilakukan salam untuk mengakhiri shalat tersebut. Setelah itu, dilanjutkan lagi dengan 4 rakaat berikutnya hingga selesai.

Sedangkan dalam mazhab Maliki, shalat tarawih dikerjakan dengan 6 rakaat salam. Artinya, setiap 6 rakaat shalat tarawih, dilakukan salam untuk mengakhiri shalat tersebut. Setelah itu, dilanjutkan lagi dengan 6 rakaat berikutnya hingga selesai.

Perbedaan cara pengerjaan shalat tarawih di antara mazhab-mazhab tersebut didasarkan pada perbedaan pandangan mengenai tata cara pelaksanaan shalat tarawih yang sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW. Umat Islam dapat memilih untuk mengikuti cara pengerjaan sesuai dengan mazhab yang dianutnya.

Waktu pelaksanaan

Waktu pelaksanaan shalat tarawih memiliki kaitan erat dengan jumlah rakaatnya. Hal ini dikarenakan shalat tarawih merupakan shalat sunnah yang dikerjakan pada waktu malam selama bulan Ramadhan.

Waktu pelaksanaan shalat tarawih dimulai setelah shalat Isya hingga menjelang waktu imsak. Hal ini didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan untuk melaksanakan shalat tarawih pada sepertiga malam terakhir. Sepertiga malam terakhir dimulai setelah waktu Isya dan berakhir menjelang waktu imsak.

Dengan demikian, umat Islam dapat memilih untuk melaksanakan shalat tarawih pada waktu yang sesuai dengan kemampuan dan kondisi masing-masing. Namun, perlu diingat bahwa waktu pelaksanaan shalat tarawih yang paling utama adalah pada sepertiga malam terakhir.

Hukum melaksanakan

Dalam konteks shalat tarawih, hukum melaksanakannya adalah sunnah muakkad. Artinya, shalat tarawih sangat dianjurkan untuk dikerjakan, meskipun tidak termasuk dalam kategori wajib.

  • Pentingnya hukum sunnah muakkad: Hukum sunnah muakkad menunjukkan bahwa shalat tarawih memiliki keutamaan yang besar. Dengan melaksanakannya, umat Islam dapat memperoleh pahala yang berlimpah dan meningkatkan kedekatannya dengan Allah SWT.
  • Kesesuaian dengan sunnah Nabi: Shalat tarawih merupakan salah satu ibadah yang sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW. Beliau menganjurkan umatnya untuk melaksanakan shalat tarawih pada bulan Ramadhan, meskipun tidak mewajibkannya.
  • Dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah: Shalat tarawih lebih utama dikerjakan secara berjamaah di masjid atau mushalla. Hal ini sesuai dengan anjuran Nabi Muhammad SAW yang bersabda, “Shalat berjamaah lebih utama 27 derajat daripada shalat sendirian.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dengan memahami hukum melaksanakan shalat tarawih yang sunnah muakkad, diharapkan umat Islam semakin termotivasi untuk melaksanakan ibadah tersebut dengan baik dan benar, sehingga dapat memperoleh keutamaan dan pahala yang besar dari Allah SWT.

Baca Juga :  Intip BPUPKI: Singkatan yang Bikin Kamu Penasaran

Keutamaan melaksanakan

Shalat tarawih merupakan salah satu ibadah yang memiliki keutamaan besar, yaitu mendapat pahala yang berlimpah dan pengampunan dosa. Keutamaan ini menjadi salah satu motivasi utama bagi umat Islam untuk melaksanakan shalat tarawih dengan baik dan benar.

Pahala yang besar dijanjikan Allah SWT bagi mereka yang melaksanakan shalat tarawih dengan ikhlas dan sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadis Nabi SAW, “Barang siapa yang mengerjakan shalat tarawih karena iman dan mengharap pahala dari Allah SWT, maka diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Selain mendapat pahala yang besar, shalat tarawih juga menjadi salah satu sarana untuk mendapatkan pengampunan dosa. Melalui shalat tarawih, umat Islam dapat memohon ampunan kepada Allah SWT atas segala dosa dan kesalahan yang telah diperbuat.

Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk melaksanakan shalat tarawih dengan baik dan benar, sehingga dapat memperoleh keutamaan dan pahala yang besar, serta pengampunan dosa dari Allah SWT.

Tata cara melaksanakan

Tata cara melaksanakan shalat tarawih secara umum sama seperti shalat sunnah lainnya. Namun, terdapat perbedaan pada niat shalat yang harus diucapkan sebelum memulai shalat tarawih. Niat shalat tarawih adalah sebagai berikut: “Aku niat shalat tarawih sunnah karena Allah Ta’ala.”

  • Rakaat: Jumlah rakaat shalat tarawih berbeda-beda, tergantung pada mazhab yang dianut. Namun, secara umum shalat tarawih dikerjakan sebanyak 20 rakaat, termasuk 3 rakaat witir.
  • Salam: Dalam mazhab Syafi’i, shalat tarawih dikerjakan dengan 2 rakaat salam. Artinya, setiap 2 rakaat shalat tarawih, dilakukan salam untuk mengakhiri shalat tersebut.
  • Waktu pelaksanaan: Shalat tarawih dilaksanakan setelah shalat Isya hingga menjelang waktu imsak.

Dengan memahami tata cara melaksanakan shalat tarawih dengan baik dan benar, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan ibadah tersebut dengan khusyuk dan memperoleh pahala yang berlimpah dari Allah SWT.

Tempat melaksanakan

Pelaksanaan shalat tarawih lebih utama dikerjakan di masjid atau mushalla karena memiliki beberapa keutamaan, antara lain:

  • Mendapatkan pahala berjamaah: Shalat tarawih yang dikerjakan secara berjamaah di masjid atau mushalla akan mendapatkan pahala yang lebih besar dibandingkan shalat tarawih yang dikerjakan secara sendiri-sendiri.
  • Menjalin ukhuwah Islamiyah: Shalat tarawih yang dikerjakan di masjid atau mushalla dapat menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi dan ukhuwah Islamiyah antar sesama umat Islam.
  • Menambah kekhusyukan: Suasana masjid atau mushalla yang tenang dan kondusif dapat menambah kekhusyukan dalam melaksanakan shalat tarawih.

Meskipun shalat tarawih dapat dikerjakan di mana saja, namun sangat dianjurkan untuk melaksanakannya di masjid atau mushalla, terutama bagi mereka yang memiliki kesempatan dan kemampuan untuk melakukannya.

Baca Juga :  Intip Rahasia Pil KB Andalan yang Jarang Diketahui

FAQ Seputar Shalat Tarawih

Shalat tarawih merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadhan. Untuk menambah pemahaman mengenai shalat tarawih, berikut beberapa pertanyaan yang sering diajukan beserta jawabannya:

Pertanyaan 1: Berapa jumlah rakaat shalat tarawih?

Jumlah rakaat shalat tarawih berbeda-beda, tergantung pada mazhab yang dianut. Menurut mazhab Syafi’i, shalat tarawih dikerjakan sebanyak 20 rakaat, termasuk 3 rakaat witir. Sementara itu, menurut mazhab Hanafi, shalat tarawih dikerjakan sebanyak 8 rakaat, ditambah 3 rakaat witir. Sedangkan menurut mazhab Maliki, shalat tarawih dikerjakan sebanyak 36 rakaat, ditambah 3 rakaat witir.

Pertanyaan 2: Bagaimana cara pengerjaan shalat tarawih?

Cara pengerjaan shalat tarawih juga bervariasi di antara mazhab-mazhab yang ada dalam Islam. Dalam mazhab Syafi’i, shalat tarawih dikerjakan dengan 2 rakaat salam. Sementara itu, dalam mazhab Hanafi, shalat tarawih dikerjakan dengan 4 rakaat salam. Sedangkan dalam mazhab Maliki, shalat tarawih dikerjakan dengan 6 rakaat salam.

Pertanyaan 3: Kapan waktu pelaksanaan shalat tarawih?

Waktu pelaksanaan shalat tarawih dimulai setelah shalat Isya hingga menjelang waktu imsak. Namun, waktu pelaksanaan yang paling utama adalah pada sepertiga malam terakhir.

Pertanyaan 4: Apakah shalat tarawih hukumnya wajib?

Hukum melaksanakan shalat tarawih adalah sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan, meskipun tidak termasuk dalam kategori wajib.

Kesimpulan: Dengan memahami berbagai aspek terkait shalat tarawih, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan ibadah tersebut dengan baik dan benar, sehingga dapat memperoleh keutamaan dan pahala yang besar dari Allah SWT.

Artikel selanjutnya: Tata Cara Melaksanakan Shalat Tarawih

Tips Melaksanakan Shalat Tarawih

Shalat tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadhan. Berikut beberapa tips untuk melaksanakan shalat tarawih dengan baik dan benar:

Tip 1: Niat yang Ikhlas

Niatkan shalat tarawih semata-mata untuk mencari ridha Allah SWT, bukan karena ingin dilihat atau dipuji orang lain.

Tip 2: Khusyuk dan Fokus

Utamakan kekhusyukan dan fokus dalam melaksanakan shalat tarawih. Hindari gangguan dan hal-hal yang dapat memecah konsentrasi.

Tip 3: Pahami Bacaan Shalat

Pahami dan hayati bacaan-bacaan shalat, seperti surat Al-Fatihah, surat-surat pendek, dan doa qunut. Dengan memahami bacaan, shalat tarawih akan semakin bermakna.

Tip 4: Perhatikan Jumlah Rakaat

Perhatikan jumlah rakaat shalat tarawih sesuai dengan mazhab yang dianut. Pastikan untuk menyelesaikan jumlah rakaat dengan benar.

Tip 5: Shalat Berjamaah

Shalat tarawih lebih utama dikerjakan secara berjamaah di masjid atau mushalla. Dengan berjamaah, pahala yang diperoleh akan lebih besar dan dapat mempererat ukhuwah Islamiyah.

Tip 6: Istirahat Secukupnya

Istirahatlah sejenak di antara setiap rakaat shalat tarawih. Istirahat yang cukup akan membantu menjaga kekhusyukan dan konsentrasi dalam shalat.

Tip 7: Doa Setelah Shalat

Setelah selesai melaksanakan shalat tarawih, sempatkan untuk memanjatkan doa dan memohon ampunan kepada Allah SWT.

Kesimpulan: Dengan melaksanakan shalat tarawih dengan baik dan benar, diharapkan umat Islam dapat memperoleh keutamaan dan pahala yang besar dari Allah SWT.

Youtube Video:


Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru