Intip Rahasia Shalat Sunnah Rawatib yang Wajib Kamu Intip

jurnal


shalat sunnah rawatib

Shalat sunnah rawatib adalah shalat sunnah yang dikerjakan sebelum atau sesudah shalat fardhu. Shalat sunnah rawatib terdiri dari 12 rakaat, yaitu:

  1. 2 rakaat sebelum shalat Shubuh
  2. 2 rakaat sebelum dan 2 rakaat sesudah shalat Dzuhur
  3. 2 rakaat sebelum dan 2 rakaat sesudah shalat Ashar
  4. 2 rakaat sesudah shalat Maghrib
  5. 2 rakaat sesudah shalat Isya

Shalat sunnah rawatib memiliki beberapa keutamaan, di antaranya:

  1. Menyempurnakan shalat fardhu
  2. Menghapus dosa-dosa kecil
  3. Meningkatkan derajat di sisi Allah SWT

Shalat sunnah rawatib telah dikerjakan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk mengerjakan shalat sunnah rawatib secara rutin.

Shalat Sunnah Rawatib

Shalat sunnah rawatib merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Shalat ini memiliki beberapa keutamaan, di antaranya menyempurnakan shalat fardhu, menghapus dosa-dosa kecil, dan meningkatkan derajat di sisi Allah SWT.

  • Sebelum dan Sesudah: Shalat sunnah rawatib dikerjakan sebelum dan sesudah shalat fardhu, kecuali shalat Maghrib yang hanya dikerjakan sesudahnya.
  • Dua Belas Rakaat: Shalat sunnah rawatib terdiri dari 12 rakaat, yaitu 2 rakaat sebelum Subuh, 4 rakaat sebelum dan sesudah Zuhur, 4 rakaat sebelum dan sesudah Ashar, 2 rakaat sesudah Maghrib, dan 2 rakaat sesudah Isya.
  • Sunnah Muakkad: Shalat sunnah rawatib termasuk dalam kategori sunnah muakkad, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan.
  • Dikerjakan Berjamaah: Shalat sunnah rawatib dapat dikerjakan secara berjamaah atau sendirian. Namun, lebih utama dikerjakan secara berjamaah.
  • Ditinggalkan dengan Udzur: Shalat sunnah rawatib dapat ditinggalkan jika ada uzur, seperti sakit, bepergian, atau kondisi yang tidak memungkinkan untuk mengerjakannya.
  • Keutamaan yang Besar: Shalat sunnah rawatib memiliki keutamaan yang besar, di antaranya diampuni dosa-dosa kecil, dijauhkan dari siksa kubur, dan dicatat sebagai amal kebaikan.
  • Amalan Salafus Shalih: Shalat sunnah rawatib telah dikerjakan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk mengerjakan shalat sunnah rawatib secara rutin.

Dengan memahami berbagai aspek penting terkait shalat sunnah rawatib, diharapkan umat Islam dapat lebih semangat dan istiqamah dalam mengerjakannya. Shalat sunnah rawatib merupakan salah satu bentuk ibadah yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperoleh berbagai keutamaan di dunia maupun di akhirat.

Sebelum dan Sesudah

Shalat sunnah rawatib memiliki keutamaan yang besar, salah satunya adalah menyempurnakan shalat fardhu. Shalat fardhu merupakan kewajiban yang harus dikerjakan oleh setiap muslim yang telah baligh dan berakal sehat. Sedangkan shalat sunnah rawatib merupakan ibadah tambahan yang dapat dilakukan untuk menambah pahala dan menyempurnakan ibadah shalat fardhu.

Pelaksanaan shalat sunnah rawatib dikerjakan sebelum dan sesudah shalat fardhu, kecuali shalat Maghrib yang hanya dikerjakan sesudahnya. Hal ini menunjukkan bahwa shalat sunnah rawatib memiliki keterkaitan yang erat dengan shalat fardhu. Shalat sunnah rawatib menjadi pelengkap dan penyempurna ibadah shalat fardhu, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan pahala yang diperoleh dari ibadah shalat.

Dengan memahami keterkaitan antara shalat sunnah rawatib dan shalat fardhu, diharapkan umat Islam dapat lebih semangat dan istiqamah dalam mengerjakan keduanya. Shalat sunnah rawatib merupakan salah satu amalan yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperoleh berbagai keutamaan di dunia maupun di akhirat.

Baca Juga :  Ketahui Rahasia Bahasa Krama Alus yang Jarang Diketahui

Dua Belas Rakaat

Shalat sunnah rawatib terdiri dari dua belas rakaat yang dikerjakan pada waktu-waktu tertentu, yaitu sebelum dan sesudah shalat fardhu, kecuali shalat Maghrib yang hanya dikerjakan sesudahnya. Pembagian rakaat ini memiliki makna dan hikmah tertentu, di antaranya:

  • Menyempurnakan Shalat Fardhu
    Sholat sunnah rawatib berfungsi sebagai penyempurna shalat fardhu. Dengan mengerjakan shalat sunnah rawatib, maka ibadah shalat fardhu menjadi lebih sempurna dan bernilai pahala yang lebih besar.
  • Menghapus Dosa-Dosa Kecil
    Selain menyempurnakan shalat fardhu, shalat sunnah rawatib juga dapat menghapus dosa-dosa kecil yang dilakukan oleh seorang muslim. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, “Sholat sunnah rawatib dua belas rakaat menghapus dosa-dosa kecil seperti air memadamkan api.” (HR. Muslim)
  • Meningkatkan Derajat di Sisi Allah SWT
    Bagi seorang muslim yang istiqamah mengerjakan shalat sunnah rawatib, maka ia akan mendapatkan peningkatan derajat di sisi Allah SWT. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, “Barang siapa yang mengerjakan shalat sunnah rawatib dua belas rakaat setiap hari, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surga.” (HR. Tirmidzi)

Dengan memahami hikmah dan keutamaan shalat sunnah rawatib, diharapkan umat Islam dapat lebih bersemangat dan istiqamah dalam mengerjakannya. Shalat sunnah rawatib merupakan salah satu bentuk ibadah yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperoleh berbagai keutamaan di dunia maupun di akhirat.

Sunnah Muakkad

Shalat sunnah rawatib merupakan salah satu jenis ibadah shalat sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Hal ini dikarenakan shalat sunnah rawatib memiliki beberapa keutamaan, di antaranya:

  • Menyempurnakan Shalat Fardhu
    Shalat sunnah rawatib berfungsi sebagai penyempurna shalat fardhu. Dengan mengerjakan shalat sunnah rawatib, maka ibadah shalat fardhu menjadi lebih sempurna dan bernilai pahala yang lebih besar.
  • Menghapus Dosa-Dosa Kecil
    Selain menyempurnakan shalat fardhu, shalat sunnah rawatib juga dapat menghapus dosa-dosa kecil yang dilakukan oleh seorang muslim. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, “Sholat sunnah rawatib dua belas rakaat menghapus dosa-dosa kecil seperti air memadamkan api.” (HR. Muslim)
  • Meningkatkan Derajat di Sisi Allah SWT
    Bagi seorang muslim yang istiqamah mengerjakan shalat sunnah rawatib, maka ia akan mendapatkan peningkatan derajat di sisi Allah SWT. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, “Barang siapa yang mengerjakan shalat sunnah rawatib dua belas rakaat setiap hari, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surga.” (HR. Tirmidzi)

Dengan memahami keutamaan-keutamaan tersebut, maka umat Islam sangat dianjurkan untuk mengerjakan shalat sunnah rawatib secara rutin. Shalat sunnah rawatib dapat dikerjakan secara berjamaah maupun sendirian, dan dapat dilakukan di masjid atau di rumah. Waktu pelaksanaan shalat sunnah rawatib adalah sebelum dan sesudah shalat fardhu, kecuali shalat Maghrib yang hanya dikerjakan sesudahnya.

Dikerjakan Berjamaah

Shalat sunnah rawatib dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah. Hal ini didasarkan pada beberapa keutamaan shalat berjamaah, di antaranya:

  • Pahala yang Lebih Besar
    Shalat berjamaah memiliki pahala yang lebih besar dibandingkan shalat sendirian. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, “Shalat berjamaah itu lebih utama dua puluh tujuh derajat daripada shalat sendirian.” (HR. Bukhari dan Muslim)
  • Mendapat Rahmat Allah SWT
    Shalat berjamaah dapat mendatangkan rahmat Allah SWT. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, “Jika seorang hamba berdiri untuk shalat, maka para malaikat akan mengelilinginya dan mendoakannya, ‘Semoga Allah merahmatimu, semoga Allah mengampunimu.'” (HR. Tirmidzi)
  • Mempererat Ukhuwah Islamiyah
    Shalat berjamaah dapat mempererat ukhuwah atau persaudaraan sesama muslim. Hal ini karena shalat berjamaah merupakan sarana untuk berkumpul dan menjalin silaturahmi antar sesama muslim.
Baca Juga :  Intip Bacaan Sholawat Jibril yang Bikin Kamu Penasaran

Dengan memahami keutamaan-keutamaan tersebut, maka sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk mengerjakan shalat sunnah rawatib secara berjamaah. Shalat sunnah rawatib dapat dikerjakan secara berjamaah di masjid atau di tempat-tempat lainnya yang memungkinkan.

Ditinggalkan dengan Udzur

Dalam menjalankan ibadah shalat sunnah rawatib, terdapat keringanan atau dispensasi yang diberikan bagi umat Islam yang mengalami kondisi tertentu yang menghalangi mereka untuk mengerjakannya. Dispensasi ini dikenal dengan istilah ditinggalkan dengan uzur.

  • Sakit
    Bagi orang yang sedang sakit dan tidak memungkinkan untuk berdiri atau rukuk, diperbolehkan untuk mengerjakan shalat sunnah rawatib dengan duduk atau berbaring sesuai dengan kemampuannya.
  • Bepergian
    Bagi orang yang sedang bepergian dan tidak memungkinkan untuk mencari tempat shalat yang layak, diperbolehkan untuk menjamak atau mengqasar shalat sunnah rawatib.
  • Kondisi Tidak Memungkinkan
    Selain sakit dan bepergian, terdapat beberapa kondisi lain yang dapat menjadi uzur untuk meninggalkan shalat sunnah rawatib, seperti hujan deras, banjir, atau kondisi darurat lainnya yang menghalangi seseorang untuk mengerjakan shalat.

Dengan memahami keringanan ini, umat Islam dapat tetap menjalankan ibadah shalat sunnah rawatib sesuai dengan kemampuan dan kondisi yang mereka hadapi. Dispensasi yang diberikan untuk meninggalkan shalat sunnah rawatib tidak mengurangi pahala dan keutamaan ibadah tersebut, selama dikerjakan sesuai dengan ketentuan syariat Islam.

Keutamaan yang Besar

Shalat sunnah rawatib memiliki beberapa keutamaan yang besar, di antaranya:

  1. Diampuni dosa-dosa kecil
    Shalat sunnah rawatib dapat menghapus dosa-dosa kecil yang dilakukan oleh seorang muslim. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, “Sholat sunnah rawatib dua belas rakaat menghapus dosa-dosa kecil seperti air memadamkan api.” (HR. Muslim)
  2. Dijauhkan dari siksa kubur
    Bagi orang yang istiqamah mengerjakan shalat sunnah rawatib, maka ia akan dijauhkan dari siksa kubur. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, “Barang siapa yang mengerjakan shalat sunnah rawatib dua belas rakaat setiap hari, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surga dan dijauhkan dari siksa kubur.” (HR. Tirmidzi)
  3. Dicatat sebagai amal kebaikan
    Setiap shalat sunnah rawatib yang dikerjakan akan dicatat sebagai amal kebaikan di sisi Allah SWT. Amal kebaikan ini akan menjadi bekal di akhirat nanti.

Keutamaan-keutamaan tersebut menunjukkan bahwa shalat sunnah rawatib merupakan ibadah yang sangat penting dan memiliki dampak positif bagi kehidupan seorang muslim, baik di dunia maupun di akhirat.

Amalan Salafus Shalih

Shalat sunnah rawatib merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Hal ini karena shalat sunnah rawatib memiliki beberapa keutamaan, di antaranya:

  • Menyempurnakan Shalat Fardhu
    Shalat sunnah rawatib berfungsi sebagai penyempurna shalat fardhu. Dengan mengerjakan shalat sunnah rawatib, maka ibadah shalat fardhu menjadi lebih sempurna dan bernilai pahala yang lebih besar.
  • Menghapus Dosa-Dosa Kecil
    Selain menyempurnakan shalat fardhu, shalat sunnah rawatib juga dapat menghapus dosa-dosa kecil yang dilakukan oleh seorang muslim. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, “Sholat sunnah rawatib dua belas rakaat menghapus dosa-dosa kecil seperti air memadamkan api.” (HR. Muslim)
  • Meningkatkan Derajat di Sisi Allah SWT
    Bagi seorang muslim yang istiqamah mengerjakan shalat sunnah rawatib, maka ia akan mendapatkan peningkatan derajat di sisi Allah SWT. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, “Barang siapa yang mengerjakan shalat sunnah rawatib dua belas rakaat setiap hari, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surga.” (HR. Tirmidzi)
Baca Juga :  Intip Teknik Dasar Bola Basket yang Jarang Diketahui!

Shalat sunnah rawatib telah dikerjakan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Hal ini menunjukkan bahwa shalat sunnah rawatib merupakan ibadah yang sangat penting dan memiliki dampak positif bagi kehidupan seorang muslim, baik di dunia maupun di akhirat. Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk mengerjakan shalat sunnah rawatib secara rutin.

Tanya Jawab Seputar Shalat Sunnah Rawatib

Shalat sunnah rawatib merupakan salah satu ibadah yang dianjurkan dalam Islam. Berikut beberapa tanya jawab seputar shalat sunnah rawatib:

Pertanyaan 1: Apa saja keutamaan shalat sunnah rawatib?

Jawaban: Keutamaan shalat sunnah rawatib di antaranya menyempurnakan shalat fardhu, menghapus dosa-dosa kecil, dan meningkatkan derajat di sisi Allah SWT.

Pertanyaan 2: Berapa jumlah rakaat shalat sunnah rawatib?

Jawaban: Shalat sunnah rawatib terdiri dari 12 rakaat, yaitu 2 rakaat sebelum Subuh, 4 rakaat sebelum dan sesudah Zuhur, 4 rakaat sebelum dan sesudah Ashar, dan 2 rakaat sesudah Maghrib dan Isya.

Pertanyaan 3: Apakah shalat sunnah rawatib dapat dikerjakan secara berjamaah?

Jawaban: Ya, shalat sunnah rawatib dapat dikerjakan secara berjamaah maupun sendirian. Namun, lebih utama dikerjakan secara berjamaah karena memiliki pahala yang lebih besar.

Pertanyaan 4: Apakah ada keringanan bagi orang yang tidak dapat mengerjakan shalat sunnah rawatib?

Jawaban: Ya, terdapat keringanan bagi orang yang tidak dapat mengerjakan shalat sunnah rawatib karena alasan tertentu, seperti sakit, bepergian, atau kondisi yang tidak memungkinkan.

Demikian beberapa tanya jawab seputar shalat sunnah rawatib. Semoga dapat menambah pemahaman dan membantu umat Islam dalam menjalankan ibadah ini dengan baik.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan merujuk pada sumber-sumber terpercaya atau berkonsultasi dengan ulama yang kompeten.

Tips Melaksanakan Shalat Sunnah Rawatib

Shalat sunnah rawatib merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Shalat ini memiliki banyak keutamaan, di antaranya menyempurnakan shalat fardhu, menghapus dosa-dosa kecil, dan meningkatkan derajat di sisi Allah SWT.

Berikut beberapa tips untuk melaksanakan shalat sunnah rawatib:

  • Sempatkan Waktu
    Luangkan waktu untuk melaksanakan shalat sunnah rawatib, meskipun hanya beberapa menit. Shalat ini dapat dikerjakan sebelum atau sesudah shalat fardhu, serta pada waktu-waktu lainnya yang memungkinkan.
  • Kerjakan Secara Berjamaah
    Shalat sunnah rawatib lebih utama dikerjakan secara berjamaah. Jika memungkinkan, ajak anggota keluarga, teman, atau rekan kerja untuk shalat berjamaah di masjid atau tempat lainnya.
  • Khushu’ dan Ikhlas
    Laksanakan shalat sunnah rawatib dengan khusyuk dan ikhlas. Fokuskan pikiran dan hati pada ibadah, serta niatkan semata-mata untuk mencari ridha Allah SWT.
  • Istiqomah
    Usahakan untuk mengerjakan shalat sunnah rawatib secara istiqomah, yaitu rutin dan berkelanjutan. Jangan hanya sesekali mengerjakannya, tapi jadikanlah sebagai kebiasaan harian.
  • Jangan Memberatkan Diri
    Shalat sunnah rawatib tidak boleh menjadi beban atau memberatkan diri. Jika sedang sakit, bepergian, atau dalam kondisi yang tidak memungkinkan, maka boleh untuk meninggalkannya.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, diharapkan dapat membantu umat Islam dalam melaksanakan shalat sunnah rawatib dengan baik dan memperoleh keutamaannya.

Selain itu, mempelajari dan memahami hikmah serta keutamaan shalat sunnah rawatib akan meningkatkan motivasi dan semangat dalam mengerjakannya. Shalat sunnah rawatib merupakan salah satu wujud ketaatan dan kecintaan seorang muslim kepada Allah SWT.

Youtube Video:


Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru