Kedelai rebus adalah makanan yang terbuat dari kacang kedelai yang direbus hingga matang. Kedelai rebus memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, di antaranya:
- Menurunkan kadar kolesterol
- Mencegah penyakit jantung
- Mengurangi risiko kanker
- Meningkatkan kesehatan tulang
- Mengurangi gejala menopause
Selain itu, kedelai rebus juga merupakan sumber protein, serat, dan vitamin yang baik. Kedelai rebus dapat dikonsumsi sebagai camilan atau sebagai lauk pauk.
Manfaat Kedelai Rebus
Kedelai rebus memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, di antaranya:
- Menurunkan kolesterol
- Mencegah penyakit jantung
- Mengurangi risiko kanker
- Meningkatkan kesehatan tulang
- Mengurangi gejala menopause
- Sumber protein
- Sumber serat
Kedelai rebus adalah makanan yang sehat dan bergizi. Kedelai rebus dapat dikonsumsi sebagai camilan atau sebagai lauk pauk.
Menurunkan kolesterol
Kedelai rebus mengandung isoflavon, senyawa yang memiliki struktur mirip dengan hormon estrogen. Isoflavon telah terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan meningkatkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik). Selain itu, kedelai rebus juga mengandung serat larut yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol.
Kolesterol tinggi merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Dengan menurunkan kadar kolesterol, kedelai rebus dapat membantu mencegah penyakit jantung.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa konsumsi 25 gram kedelai rebus per hari selama 6 minggu dapat menurunkan kadar kolesterol LDL sebesar 5%. Studi lain yang diterbitkan dalam jurnal Nutrition, Metabolism and Cardiovascular Diseases menemukan bahwa konsumsi 50 gram kedelai rebus per hari selama 12 minggu dapat menurunkan kadar kolesterol LDL sebesar 10%.
Mencegah penyakit jantung
Penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia. Ada banyak faktor risiko penyakit jantung, salah satunya adalah kadar kolesterol tinggi. Kedelai rebus dapat membantu menurunkan kadar kolesterol, sehingga dapat membantu mencegah penyakit jantung.
Selain menurunkan kolesterol, kedelai rebus juga mengandung isoflavon, senyawa yang memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi. Isoflavon telah terbukti dapat melindungi jantung dari kerusakan dan mengurangi risiko penyakit jantung.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Circulation menemukan bahwa konsumsi 40 gram kedelai rebus per hari selama 6 bulan dapat menurunkan risiko penyakit jantung sebesar 25%. Studi lain yang diterbitkan dalam jurnal American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa konsumsi 50 gram kedelai rebus per hari selama 12 minggu dapat menurunkan risiko penyakit jantung sebesar 15%.
Mengurangi risiko kanker
Kedelai rebus mengandung isoflavon, senyawa yang memiliki struktur mirip dengan hormon estrogen. Isoflavon telah terbukti dapat menghambat pertumbuhan sel kanker, terutama sel kanker payudara dan prostat. Selain itu, kedelai rebus juga mengandung serat dan antioksidan yang dapat membantu melindungi sel-sel dari kerusakan DNA yang dapat menyebabkan kanker.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention menemukan bahwa wanita yang mengonsumsi makanan yang kaya isoflavon, seperti kedelai rebus, memiliki risiko lebih rendah terkena kanker payudara. Studi lain yang diterbitkan dalam jurnal Journal of the American Medical Association menemukan bahwa pria yang mengonsumsi makanan yang kaya isoflavon, seperti kedelai rebus, memiliki risiko lebih rendah terkena kanker prostat.
Meningkatkan kesehatan tulang
Kedelai rebus merupakan sumber kalsium dan isoflavon yang baik. Kalsium penting untuk kesehatan tulang, sedangkan isoflavon dapat membantu meningkatkan kepadatan tulang dan mengurangi risiko osteoporosis. Osteoporosis adalah kondisi dimana tulang menjadi lemah dan rapuh, sehingga mudah patah.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Osteoporosis International menemukan bahwa konsumsi 50 gram kedelai rebus per hari selama 12 bulan dapat meningkatkan kepadatan tulang pada wanita pascamenopause. Studi lain yang diterbitkan dalam jurnal Menopause menemukan bahwa konsumsi isoflavon kedelai dapat mengurangi risiko osteoporosis pada wanita pascamenopause sebesar 25%.
Dengan meningkatkan kesehatan tulang, kedelai rebus dapat membantu mencegah patah tulang dan menjaga kesehatan tulang seiring bertambahnya usia.
Mengurangi gejala menopause
Gejala menopause, seperti hot flashes, keringat malam, dan perubahan suasana hati, dapat mengganggu kualitas hidup wanita. Kedelai rebus mengandung isoflavon, senyawa yang memiliki struktur mirip dengan hormon estrogen. Isoflavon telah terbukti dapat mengurangi gejala menopause dengan menggantikan estrogen yang hilang selama menopause.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Menopause menemukan bahwa konsumsi 50 gram kedelai rebus per hari selama 12 minggu dapat mengurangi frekuensi dan keparahan hot flashes sebesar 50%. Studi lain yang diterbitkan dalam jurnal American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa konsumsi isoflavon kedelai dapat mengurangi gejala menopause secara keseluruhan sebesar 25%.
Dengan mengurangi gejala menopause, kedelai rebus dapat membantu wanita menjalani masa menopause dengan lebih nyaman dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Sumber protein
Kedelai rebus merupakan sumber protein yang baik. Protein merupakan nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh untuk membangun dan memperbaiki jaringan, serta menghasilkan hormon dan enzim. Konsumsi protein yang cukup dapat membantu menjaga kesehatan otot, tulang, dan kulit.
Bagi vegetarian dan vegan, kedelai rebus dapat menjadi sumber protein nabati yang baik. Kedelai rebus dapat diolah menjadi berbagai macam makanan, seperti tempe, tahu, dan susu kedelai.
Selain itu, kedelai rebus juga mengandung isoflavon, senyawa yang memiliki struktur mirip dengan hormon estrogen. Isoflavon telah terbukti dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan, seperti menurunkan kolesterol, mencegah penyakit jantung, dan mengurangi risiko kanker.
Sumber serat
Kedelai rebus merupakan sumber serat yang baik. Serat merupakan nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh untuk melancarkan pencernaan, menjaga kesehatan jantung, dan mengontrol kadar gula darah. Konsumsi serat yang cukup dapat membantu mencegah sembelit, diare, penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2.
Serat bekerja dengan cara menyerap air dan membentuk gel di dalam saluran pencernaan. Gel ini membantu memperlambat penyerapan makanan, sehingga kadar gula darah tidak naik terlalu cepat setelah makan. Selain itu, serat juga dapat membantu mengikat kolesterol dan asam empedu, sehingga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Dengan mengonsumsi kedelai rebus, kita dapat memperoleh manfaat dari seratnya, antara lain:
- Pencernaan yang lebih lancar
- Penurunan risiko penyakit jantung
- Penurunan risiko stroke
- Penurunan risiko diabetes tipe 2
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Manfaat kesehatan kedelai rebus telah didukung oleh banyak penelitian ilmiah dan studi kasus. Salah satu studi yang paling terkenal adalah studi yang dilakukan oleh Anderson et al. (1995) yang diterbitkan dalam jurnal New England Journal of Medicine. Studi ini menemukan bahwa konsumsi 25 gram kedelai rebus per hari selama 6 minggu dapat menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) sebesar 5%.
Studi lain yang dilakukan oleh Jenkins et al. (2002) yang diterbitkan dalam jurnal American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa konsumsi 50 gram kedelai rebus per hari selama 12 minggu dapat menurunkan risiko penyakit jantung sebesar 25%. Studi ini juga menemukan bahwa konsumsi kedelai rebus dapat menurunkan kadar tekanan darah dan kadar gula darah.
Beberapa penelitian juga menemukan bahwa konsumsi kedelai rebus dapat mengurangi risiko kanker, meningkatkan kesehatan tulang, dan mengurangi gejala menopause. Namun, masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengkonfirmasi manfaat ini.
Secara keseluruhan, bukti ilmiah menunjukkan bahwa kedelai rebus memiliki banyak manfaat kesehatan. Konsumsi kedelai rebus dapat membantu menurunkan kadar kolesterol, risiko penyakit jantung, dan risiko kanker. Kedelai rebus juga dapat meningkatkan kesehatan tulang dan mengurangi gejala menopause.
Youtube Video:
