
Hari pasaran Jawa adalah sebuah sistem penanggalan tradisional Jawa yang didasarkan pada siklus lima hari (pasaran) dan tujuh hari (hari). Pasaran terdiri dari Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon. Hari terdiri dari Ahad, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabtu. Perpaduan antara pasaran dan hari akan menghasilkan 35 hari pasaran yang disebut windu.
Hari pasaran Jawa memiliki makna yang penting dalam kehidupan masyarakat Jawa. Hari pasaran digunakan untuk menentukan hari baik untuk melakukan berbagai kegiatan, seperti pernikahan, memulai usaha, atau pindah rumah. Selain itu, hari pasaran Jawa juga digunakan untuk meramal nasib dan watak seseorang.
Hari pasaran Jawa memiliki sejarah yang panjang. Sistem penanggalan ini diperkirakan sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit. Hari pasaran Jawa juga dipengaruhi oleh budaya Hindu dan Buddha yang masuk ke Jawa pada masa lampau.
hari pasaran jawa
Hari pasaran Jawa merupakan sistem penanggalan tradisional Jawa yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Jawa. Terdapat tujuh aspek penting yang terkait dengan hari pasaran Jawa, yaitu:
- Pasaran: Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon
- Hari: Ahad, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu
- Wuku: 30 siklus tujuh harian
- Weton: Kombinasi pasaran dan hari
- Neptu: Nilai angka weton
- Ramalan: Meramal nasib dan watak seseorang
- Tradisi: Digunakan untuk menentukan hari baik untuk berbagai kegiatan
Aspek-aspek tersebut saling terkait dan membentuk sistem penanggalan yang kompleks. Masyarakat Jawa menggunakan hari pasaran Jawa untuk menentukan hari baik untuk berbagai kegiatan, seperti pernikahan, memulai usaha, atau pindah rumah. Selain itu, hari pasaran Jawa juga digunakan untuk meramal nasib dan watak seseorang. Sistem penanggalan ini telah menjadi bagian integral dari budaya Jawa selama berabad-abad dan masih digunakan hingga saat ini.
Pasaran
Pasaran merupakan salah satu komponen penting dalam penanggalan hari pasaran Jawa. Pasaran terdiri dari lima hari, yaitu Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon. Kelima pasaran ini memiliki makna dan pengaruh yang berbeda-beda. Misalnya, pasaran Legi dianggap sebagai hari yang baik untuk memulai usaha, sedangkan pasaran Kliwon dianggap sebagai hari yang baik untuk melakukan perjalanan.
Pasaran tidak dapat dilepaskan dari hari pasaran Jawa. Pasaran merupakan salah satu unsur yang membentuk weton, yaitu kombinasi pasaran dan hari. Weton digunakan untuk menentukan hari baik untuk melakukan berbagai kegiatan, seperti pernikahan, memulai usaha, atau pindah rumah. Selain itu, weton juga digunakan untuk meramal nasib dan watak seseorang.
Jadi, pasaran memiliki peran yang sangat penting dalam penanggalan hari pasaran Jawa. Pasaran digunakan untuk menentukan weton, yang kemudian digunakan untuk menentukan hari baik untuk berbagai kegiatan. Masyarakat Jawa masih menggunakan pasaran hingga saat ini untuk menentukan hari baik untuk berbagai kegiatan penting dalam hidup mereka.
Hari
Hari-hari dalam penanggalan Masehi, yaitu Ahad, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabtu, merupakan salah satu komponen penting dalam penanggalan hari pasaran Jawa. Bersama dengan pasaran (Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon), hari-hari ini membentuk weton, yaitu kombinasi pasaran dan hari. Weton digunakan untuk menentukan hari baik untuk melakukan berbagai kegiatan, seperti pernikahan, memulai usaha, atau pindah rumah. Selain itu, weton juga digunakan untuk meramal nasib dan watak seseorang.
Jadi, hari-hari dalam penanggalan Masehi memiliki peran yang sangat penting dalam penanggalan hari pasaran Jawa. Hari-hari ini merupakan salah satu unsur yang membentuk weton, yang kemudian digunakan untuk menentukan hari baik untuk berbagai kegiatan. Masyarakat Jawa masih menggunakan hari-hari dalam penanggalan Masehi hingga saat ini, bersama dengan pasaran, untuk menentukan hari baik untuk berbagai kegiatan penting dalam hidup mereka.
Wuku
Wuku merupakan siklus tujuh harian yang terdiri dari 30 wuku. Setiap wuku memiliki nama dan pengaruh yang berbeda-beda. Wuku digunakan untuk menentukan hari baik dan buruk untuk melakukan berbagai kegiatan, seperti pernikahan, memulai usaha, atau pindah rumah. Wuku juga digunakan untuk meramal nasib dan watak seseorang.
Wuku merupakan salah satu komponen penting dalam penanggalan hari pasaran Jawa. Wuku digunakan bersama dengan pasaran dan hari untuk menentukan weton. Weton kemudian digunakan untuk menentukan hari baik untuk berbagai kegiatan. Jadi, wuku memiliki peran yang sangat penting dalam penanggalan hari pasaran Jawa.
Weton
Weton merupakan kombinasi dari pasaran (Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon) dan hari (Ahad, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu). Weton digunakan untuk menentukan hari baik dan buruk untuk melakukan berbagai kegiatan, seperti pernikahan, memulai usaha, atau pindah rumah. Weton juga digunakan untuk meramal nasib dan watak seseorang.
Weton merupakan salah satu komponen penting dalam hari pasaran Jawa. Weton digunakan bersama dengan wuku untuk menentukan hari baik untuk berbagai kegiatan. Jadi, weton memiliki peran yang sangat penting dalam hari pasaran Jawa.
Hari pasaran Jawa merupakan sistem penanggalan tradisional Jawa yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Jawa. Hari pasaran Jawa digunakan untuk menentukan hari baik untuk berbagai kegiatan, seperti pernikahan, memulai usaha, atau pindah rumah. Selain itu, hari pasaran Jawa juga digunakan untuk meramal nasib dan watak seseorang. Jadi, weton dan hari pasaran Jawa memiliki hubungan yang erat. Weton merupakan salah satu komponen penting dalam hari pasaran Jawa.
Neptu
Neptu merupakan nilai angka yang diperoleh dari penjumlahan nilai angka pasaran dan nilai angka hari. Nilai angka pasaran adalah sebagai berikut:
- Legi = 5
- Pahing = 9
- Pon = 7
- Wage = 4
- Kliwon = 8
Nilai angka hari adalah sebagai berikut:
- Ahad = 5
- Senin = 4
- Selasa = 3
- Rabu = 7
- Kamis = 8
- Jumat = 6
- Sabtu = 9
Jadi, misalnya, neptu untuk weton Senin Legi adalah 5 (nilai angka Senin) + 5 (nilai angka Legi) = 10. Neptu digunakan untuk menentukan hari baik dan buruk untuk melakukan berbagai kegiatan, seperti pernikahan, memulai usaha, atau pindah rumah. Neptu juga digunakan untuk meramal nasib dan watak seseorang.
Neptu merupakan salah satu komponen penting dalam hari pasaran Jawa. Neptu digunakan bersama dengan wuku dan weton untuk menentukan hari baik untuk berbagai kegiatan. Jadi, neptu memiliki peran yang sangat penting dalam hari pasaran Jawa.
Ramalan
Dalam tradisi Jawa, hari pasaran jawa dipercaya dapat digunakan untuk meramal nasib dan watak seseorang. Ramalan ini didasarkan pada perhitungan weton, yaitu kombinasi pasaran dan hari lahir seseorang. Weton dipercaya memiliki pengaruh terhadap sifat, watak, dan perjalanan hidup seseorang.
-
Watak dan Sifat
Weton dipercaya dapat menunjukkan watak dan sifat dasar seseorang. Misalnya, orang yang lahir pada weton Senin Legi dipercaya memiliki sifat yang baik hati, penyabar, dan suka menolong. Sementara itu, orang yang lahir pada weton Selasa Pahing dipercaya memiliki sifat yang tegas, pemberani, dan pekerja keras.
-
Nasib dan Keberuntungan
Weton juga dipercaya dapat menunjukkan nasib dan keberuntungan seseorang. Misalnya, orang yang lahir pada weton Rabu Pon dipercaya memiliki nasib yang baik dan banyak rezeki. Sementara itu, orang yang lahir pada weton Kamis Wage dipercaya memiliki nasib yang kurang baik dan harus bekerja keras untuk meraih kesuksesan.
-
Hari Baik dan Buruk
Weton juga dapat digunakan untuk menentukan hari baik dan buruk untuk melakukan berbagai kegiatan, seperti menikah, memulai usaha, atau pindah rumah. Misalnya, orang yang lahir pada weton Jumat Kliwon dipercaya memiliki hari baik pada hari Jumat dan Sabtu. Sementara itu, orang yang lahir pada weton Sabtu Legi dipercaya memiliki hari baik pada hari Senin dan Kamis.
-
Pasangan yang Cocok
Weton juga dapat digunakan untuk menentukan pasangan yang cocok. Misalnya, orang yang lahir pada weton Senin Pon dipercaya cocok dengan orang yang lahir pada weton Selasa Wage. Sementara itu, orang yang lahir pada weton Rabu Kliwon dipercaya cocok dengan orang yang lahir pada weton Kamis Legi.
Ramalan hari pasaran jawa hingga saat ini masih dipercaya dan digunakan oleh masyarakat Jawa untuk berbagai keperluan, seperti menentukan watak dan sifat, nasib dan keberuntungan, hari baik dan buruk, serta pasangan yang cocok. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa ramalan ini hanyalah sebuah kepercayaan dan tidak dapat dijadikan sebagai pegangan hidup yang mutlak.
Tradisi
Hari pasaran Jawa memiliki peran penting dalam menentukan hari baik untuk berbagai kegiatan dalam tradisi masyarakat Jawa. Tradisi ini telah diwariskan turun-temurun dan masih digunakan hingga saat ini.
-
Pernikahan
Dalam tradisi Jawa, hari pasaran digunakan untuk menentukan hari baik untuk menikah. Hari baik ini dipercaya akan membawa keberuntungan dan kebahagiaan bagi pasangan yang menikah.
-
Memulai Usaha
Hari pasaran juga digunakan untuk menentukan hari baik untuk memulai usaha. Hari baik ini dipercaya akan membawa kesuksesan dan keberuntungan bagi usaha yang dijalankan.
-
Pindah Rumah
Tradisi Jawa juga menggunakan hari pasaran untuk menentukan hari baik untuk pindah rumah. Hari baik ini dipercaya akan membawa keberuntungan dan kesejahteraan bagi penghuni rumah yang baru.
-
Selamatan
Hari pasaran juga digunakan untuk menentukan hari baik untuk mengadakan selamatan atau syukuran. Selamatan ini biasanya diadakan untuk memperingati peristiwa penting dalam hidup, seperti kelahiran, pernikahan, atau kematian.
Selain empat tradisi di atas, hari pasaran Jawa juga digunakan untuk menentukan hari baik untuk berbagai kegiatan lainnya, seperti:
- Memotong rambut
- Menanam tanaman
- Membeli barang
- Berangkat bepergian
Tradisi menentukan hari baik menggunakan hari pasaran Jawa masih banyak dianut oleh masyarakat Jawa hingga saat ini. Tradisi ini menunjukkan bahwa hari pasaran Jawa memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Jawa, baik dalam aspek kehidupan pribadi maupun sosial.
Pertanyaan Umum tentang Penanggalan Hari Pasaran Jawa
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan umum tentang penanggalan hari pasaran Jawa beserta jawabannya:
Pertanyaan 1: Apa itu penanggalan hari pasaran Jawa?
Jawaban: Penanggalan hari pasaran Jawa adalah sistem penanggalan tradisional Jawa yang didasarkan pada siklus lima hari (pasaran) dan tujuh hari (hari).
Pertanyaan 2: Apa saja kegunaan penanggalan hari pasaran Jawa?
Jawaban: Penanggalan hari pasaran Jawa digunakan untuk menentukan hari baik untuk berbagai kegiatan, seperti pernikahan, memulai usaha, atau pindah rumah. Selain itu, penanggalan hari pasaran Jawa juga digunakan untuk meramal nasib dan watak seseorang.
Pertanyaan 3: Bagaimana cara menentukan hari baik menggunakan penanggalan hari pasaran Jawa?
Jawaban: Untuk menentukan hari baik menggunakan penanggalan hari pasaran Jawa, perlu diketahui weton seseorang, yaitu kombinasi pasaran dan hari lahirnya. Setelah mengetahui weton, dapat dilihat neptu (nilai angka weton) dan wuku (siklus tujuh harian). Perpaduan antara weton, neptu, dan wuku akan menentukan hari baik untuk melakukan suatu kegiatan.
Pertanyaan 4: Apakah penanggalan hari pasaran Jawa masih digunakan oleh masyarakat Jawa saat ini?
Jawaban: Ya, penanggalan hari pasaran Jawa masih digunakan oleh masyarakat Jawa hingga saat ini. Tradisi ini telah diwariskan turun-temurun dan masih dipercaya dapat memberikan petunjuk dalam menentukan hari baik untuk berbagai kegiatan.
Penanggalan hari pasaran Jawa merupakan warisan budaya yang kaya dan masih memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Jawa. Sistem penanggalan ini menunjukkan kearifan lokal dan kepercayaan masyarakat Jawa terhadap harmoni alam dan kehidupan.
Adapun pembahasan lebih lanjut mengenai penanggalan hari pasaran Jawa, seperti aspek-aspek yang terkait dan cara penggunaannya dalam praktik kehidupan sehari-hari, dapat ditemukan pada bagian selanjutnya dari artikel ini.
Tips Memanfaatkan Penanggalan Hari Pasaran Jawa
Penanggalan hari pasaran Jawa merupakan warisan budaya yang kaya dan masih memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Jawa. Berikut ini adalah beberapa tips untuk memanfaatkan penanggalan hari pasaran Jawa dalam kehidupan sehari-hari:
Tip 1: Tentukan Weton Anda
Langkah pertama untuk memanfaatkan penanggalan hari pasaran Jawa adalah mengetahui weton Anda, yaitu kombinasi pasaran dan hari lahir Anda. Weton ini dapat digunakan untuk menentukan neptu (nilai angka weton) dan wuku (siklus tujuh harian) Anda, yang akan menjadi dasar untuk menentukan hari baik untuk berbagai kegiatan.
Tip 2: Cari Tahu Neptu dan Wuku Anda
Setelah mengetahui weton Anda, cari tahu neptu dan wuku Anda. Neptu dihitung dengan menjumlahkan nilai angka pasaran dan hari lahir Anda. Sementara itu, wuku adalah siklus tujuh harian yang terdiri dari 30 wuku. Setiap wuku memiliki nama dan pengaruh yang berbeda-beda.
Tip 3: Gunakan Penanggalan Hari Pasaran Jawa untuk Menentukan Hari Baik
Perpaduan antara weton, neptu, dan wuku akan menentukan hari baik untuk melakukan suatu kegiatan. Misalnya, jika Anda ingin memulai usaha, Anda dapat memilih hari baik berdasarkan neptu dan wuku Anda yang dipercaya membawa keberuntungan dalam bidang usaha.
Tip 4: Pertimbangkan Tujuan Anda
Saat menggunakan penanggalan hari pasaran Jawa, pertimbangkan juga tujuan Anda. Apakah Anda ingin menentukan hari baik untuk menikah, memulai usaha, atau pindah rumah? Setiap kegiatan memiliki hari baik yang berbeda-beda berdasarkan kepercayaan masyarakat Jawa.
Tip 5: Konsultasikan dengan Pakar
Jika Anda masih kesulitan dalam menentukan hari baik menggunakan penanggalan hari pasaran Jawa, Anda dapat berkonsultasi dengan pakar, seperti sesepuh atau ahli budaya Jawa. Mereka dapat memberikan panduan yang lebih mendalam dan membantu Anda memahami lebih lanjut tentang penanggalan hari pasaran Jawa.
Kesimpulan
Penanggalan hari pasaran Jawa adalah warisan budaya yang berharga dan dapat memberikan petunjuk dalam menentukan hari baik untuk berbagai kegiatan. Dengan mengikuti tips di atas, Anda dapat memanfaatkan penanggalan hari pasaran Jawa untuk menjalani kehidupan yang lebih harmonis dan seimbang.
Youtube Video:
