Intip Taksonomi Bloom Revisi yang Jarang Diketahui

jurnal


taksonomi bloom revisi

Taksonomi Bloom Revisi adalah kerangka kerja yang digunakan untuk mengklasifikasikan tujuan pembelajaran ke dalam enam tingkatan kognitif, dari yang paling dasar hingga yang paling kompleks. Tingkatan ini adalah:

  1. Mengingat (recall)
  2. Memahami (comprehension)
  3. Menerapkan (application)
  4. Menganalisis (analysis)
  5. Mengevaluasi (evaluation)
  6. Mencipta (creation)

Taksonomi Bloom Revisi sangat penting dalam pendidikan karena membantu guru untuk merancang pembelajaran yang memenuhi kebutuhan siswa yang beragam. Kerangka kerja ini juga dapat digunakan untuk menilai pembelajaran siswa dan melacak kemajuan mereka dari waktu ke waktu.

Taksonomi Bloom pertama kali dikembangkan oleh Benjamin Bloom pada tahun 1956. Sejak itu, taksonomi tersebut telah direvisi beberapa kali untuk mencerminkan perubahan dalam teori pendidikan dan praktik pengajaran. Revisi terakhir taksonomi dilakukan pada tahun 2001.

Taksonomi Bloom Revisi telah menjadi alat yang sangat berpengaruh dalam pendidikan. Kerangka kerja ini telah digunakan untuk mengembangkan kurikulum, merancang penilaian, dan melatih guru. Taksonomi ini juga telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 30 bahasa dan digunakan di seluruh dunia.

Taksonomi Bloom Revisi

Taksonomi Bloom Revisi adalah kerangka kerja yang digunakan untuk mengklasifikasikan tujuan pembelajaran ke dalam enam tingkatan kognitif, dari yang paling dasar hingga yang paling kompleks. Kerangka kerja ini sangat penting dalam pendidikan karena membantu guru untuk merancang pembelajaran yang memenuhi kebutuhan siswa yang beragam. Berikut adalah tujuh aspek penting dari Taksonomi Bloom Revisi:

  • Kognitif: Berfokus pada proses mental yang terlibat dalam pembelajaran.
  • Hierarkis: Tingkatan tujuan pembelajaran disusun dari yang paling dasar hingga yang paling kompleks.
  • Komprehensif: Mencakup seluruh rentang proses kognitif, dari mengingat hingga mencipta.
  • Terukur: Tujuan pembelajaran dapat diukur dan dinilai.
  • Relevan: Tujuan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa dan dunia nyata.
  • Fleksibel: Kerangka kerja dapat disesuaikan dengan berbagai mata pelajaran dan tingkat kelas.
  • Berpengaruh: Taksonomi Bloom Revisi telah menjadi alat yang sangat berpengaruh dalam pendidikan di seluruh dunia.

Ketujuh aspek ini saling terkait dan berkontribusi terhadap efektivitas Taksonomi Bloom Revisi sebagai kerangka kerja untuk merancang pembelajaran dan menilai hasil belajar siswa. Misalnya, sifat kognitif taksonomi memastikan bahwa hal itu berfokus pada proses berpikir siswa, sementara sifat hierarkisnya memungkinkan guru untuk membangun tujuan pembelajaran secara bertahap. Sifat komprehensif taksonomi berarti bahwa hal itu dapat digunakan untuk mengembangkan tujuan pembelajaran untuk seluruh rentang proses kognitif, dari mengingat hingga mencipta. Sifat terukur, relevan, fleksibel, dan berpengaruh dari taksonomi menjadikannya alat yang praktis dan berharga bagi para pendidik.

Kognitif

Aspek kognitif dari Taksonomi Bloom Revisi sangat penting karena berfokus pada proses mental yang terlibat dalam pembelajaran. Proses-proses ini meliputi mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Dengan berfokus pada proses mental, Taksonomi Bloom Revisi membantu guru untuk merancang pembelajaran yang menantang siswa untuk berpikir kritis dan mendalam.

Misalnya, seorang guru yang ingin mengembangkan tujuan pembelajaran untuk pelajaran matematika dapat menggunakan Taksonomi Bloom Revisi untuk mengidentifikasi proses mental yang terlibat dalam memecahkan masalah matematika. Proses-proses ini dapat mencakup menganalisis masalah, mengembangkan strategi untuk menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi solusi. Dengan berfokus pada proses mental ini, guru dapat merancang pembelajaran yang membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah yang mereka butuhkan untuk berhasil dalam matematika dan bidang lainnya.

Hierarkis

Aspek hierarkis dari Taksonomi Bloom Revisi sangat penting karena memungkinkan guru untuk membangun tujuan pembelajaran secara bertahap. Tujuan pembelajaran disusun dari yang paling dasar, seperti mengingat fakta, hingga yang paling kompleks, seperti mengevaluasi informasi dan menghasilkan ide-ide baru. Dengan menyusun tujuan pembelajaran secara hierarkis, guru dapat membantu siswa membangun pengetahuan dan keterampilan mereka secara bertahap.

Baca Juga :  Intip Harga Samsung S22 Ultra yang Bikin Kamu Penasaran!

  • Komponen: Aspek hierarkis dari Taksonomi Bloom Revisi terdiri dari enam tingkatan: mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Setiap tingkat mewakili proses kognitif yang lebih kompleks daripada tingkat sebelumnya.
  • Contoh: Dalam pelajaran sejarah, siswa mungkin diminta untuk mengingat tanggal-tanggal penting (mengingat), memahami peristiwa-peristiwa sejarah (memahami), menerapkan pengetahuan mereka untuk menganalisis peristiwa-peristiwa sejarah (menganalisis), mengevaluasi bukti sejarah (mengevaluasi), dan menciptakan esai sejarah (mencipta).
  • Implikasi: Aspek hierarkis dari Taksonomi Bloom Revisi memiliki implikasi penting bagi pengajaran dan pembelajaran. Guru harus mempertimbangkan tingkat kognitif yang ingin mereka capai dengan siswa dan merancang tujuan pembelajaran yang sesuai. Dengan membangun tujuan pembelajaran secara hierarkis, guru dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah yang mereka butuhkan untuk berhasil dalam studi mereka dan kehidupan mereka.

Kesimpulannya, aspek hierarkis dari Taksonomi Bloom Revisi adalah alat penting bagi guru untuk merancang pembelajaran yang menantang siswa untuk berpikir kritis dan mendalam. Dengan menyusun tujuan pembelajaran secara hierarkis, guru dapat membantu siswa membangun pengetahuan dan keterampilan mereka secara bertahap dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis yang mereka butuhkan untuk sukses dalam studi dan kehidupan mereka.

Komprehensif

Aspek komprehensif dari Taksonomi Bloom Revisi menjadikannya kerangka kerja yang komprehensif dan serbaguna untuk mengklasifikasikan tujuan pembelajaran. Taksonomi ini mencakup seluruh rentang proses kognitif, dari mengingat hingga mencipta, sehingga dapat digunakan untuk mengembangkan tujuan pembelajaran untuk berbagai mata pelajaran dan tingkat kelas.

  • Komponen: Aspek komprehensif dari Taksonomi Bloom Revisi terdiri dari enam tingkat kognitif: mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Setiap tingkat mewakili proses kognitif yang berbeda, yang berkontribusi pada pembelajaran yang komprehensif.
  • Contoh: Dalam pelajaran sains, siswa mungkin diminta untuk mengingat konsep-konsep ilmiah (mengingat), memahami prinsip-prinsip ilmiah (memahami), menerapkan prinsip-prinsip tersebut untuk memecahkan masalah (menerapkan), menganalisis data ilmiah (menganalisis), mengevaluasi teori-teori ilmiah (mengevaluasi), dan merancang eksperimen ilmiah (mencipta).
  • Implikasi: Aspek komprehensif dari Taksonomi Bloom Revisi memiliki implikasi penting bagi pengajaran dan pembelajaran. Guru dapat menggunakan taksonomi untuk memastikan bahwa mereka mengembangkan tujuan pembelajaran yang mencakup seluruh rentang proses kognitif. Dengan demikian, siswa dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan kreativitas yang mereka butuhkan untuk berhasil dalam studi dan kehidupan mereka.

Kesimpulannya, aspek komprehensif dari Taksonomi Bloom Revisi adalah fitur penting yang menjadikannya kerangka kerja yang sangat efektif untuk merancang pembelajaran dan menilai hasil belajar siswa. Dengan mencakup seluruh rentang proses kognitif, taksonomi ini membantu memastikan bahwa siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah yang mereka butuhkan untuk sukses dalam studi dan kehidupan mereka.

Terukur

Aspek terukur dari Taksonomi Bloom Revisi sangat penting karena memungkinkan guru untuk menilai hasil belajar siswa secara efektif. Tujuan pembelajaran yang terukur dapat diamati, diukur, dan dinilai, yang memberikan umpan balik yang berharga tentang kemajuan siswa. Dengan menggunakan Taksonomi Bloom Revisi, guru dapat mengembangkan tujuan pembelajaran yang jelas dan spesifik yang dapat dievaluasi melalui berbagai metode penilaian, seperti tes, kuis, proyek, dan pengamatan.

Tanpa aspek terukur, Taksonomi Bloom Revisi akan menjadi kurang efektif sebagai alat untuk merancang pembelajaran dan menilai hasil belajar siswa. Guru tidak akan dapat menentukan apakah siswa telah mencapai tujuan pembelajaran atau tidak, dan akan sulit untuk melacak kemajuan siswa dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, aspek terukur sangat penting untuk efektivitas keseluruhan Taksonomi Bloom Revisi.

Baca Juga :  Intip Ibukota Sumatera Selatan yang Jarang Diketahui

Relevan

Aspek relevan dari Taksonomi Bloom Revisi sangat penting karena memastikan bahwa tujuan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa dan dunia nyata. Tujuan pembelajaran yang relevan memotivasi siswa untuk belajar dan membantu mereka melihat bagaimana pembelajaran mereka dapat diterapkan dalam kehidupan mereka sendiri. Dengan menggunakan Taksonomi Bloom Revisi, guru dapat mengembangkan tujuan pembelajaran yang bermakna dan menarik yang mempersiapkan siswa untuk tantangan abad ke-21.

Tanpa aspek relevan, Taksonomi Bloom Revisi akan menjadi kurang efektif sebagai alat untuk merancang pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang tidak relevan tidak akan memotivasi siswa untuk belajar dan tidak akan mempersiapkan mereka untuk dunia nyata. Oleh karena itu, aspek relevan sangat penting untuk efektivitas keseluruhan Taksonomi Bloom Revisi.

Fleksibel

Aspek fleksibel dari Taksonomi Bloom Revisi sangat penting karena memungkinkan kerangka kerja ini untuk diterapkan ke berbagai mata pelajaran dan tingkat kelas. Fleksibilitas ini menjadikannya alat yang berharga bagi para pendidik karena mereka dapat menyesuaikan tujuan pembelajaran agar sesuai dengan kebutuhan spesifik siswa dan mata pelajaran yang mereka ajarkan.

Tanpa aspek fleksibel, Taksonomi Bloom Revisi akan menjadi kurang efektif sebagai alat untuk merancang pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang tidak fleksibel akan sulit untuk diterapkan ke berbagai mata pelajaran dan tingkat kelas, dan guru akan kesulitan menggunakan taksonomi untuk mengembangkan tujuan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa mereka. Oleh karena itu, aspek fleksibel sangat penting untuk efektivitas keseluruhan Taksonomi Bloom Revisi.

Berpengaruh

Taksonomi Bloom Revisi telah menjadi kerangka kerja yang sangat berpengaruh dalam pendidikan karena menyediakan landasan yang jelas dan komprehensif untuk merancang tujuan pembelajaran dan menilai hasil belajar siswa. Pengaruhnya yang luas dapat dikaitkan dengan beberapa faktor utama:

  • Penyediaan kerangka kerja yang komprehensif: Taksonomi Bloom Revisi menawarkan kerangka kerja yang komprehensif yang mencakup seluruh rentang proses kognitif, dari yang paling dasar hingga yang paling kompleks. Hal ini memungkinkan pendidik untuk mengembangkan tujuan pembelajaran yang menargetkan berbagai tingkat pemikiran, memastikan bahwa siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah yang komprehensif.
  • Fleksibilitas dan penerapan yang luas: Taksonomi Bloom Revisi dirancang agar fleksibel dan dapat diterapkan pada berbagai mata pelajaran dan tingkat kelas. Hal ini memungkinkannya untuk digunakan oleh pendidik di berbagai bidang untuk merancang tujuan pembelajaran yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan siswa mereka.
  • Penggunaan yang meluas dalam pengembangan kurikulum dan penilaian: Taksonomi Bloom Revisi telah diadopsi secara luas dalam pengembangan kurikulum dan penilaian karena memberikan pedoman yang jelas untuk merancang tujuan pembelajaran yang terukur dan dapat diamati. Hal ini telah berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan dan memastikan bahwa siswa mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk sukses di sekolah dan kehidupan.
  • Pengakuan internasional dan terjemahan: Taksonomi Bloom Revisi telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 30 bahasa dan digunakan di seluruh dunia. Pengakuan internasional ini menunjukkan pengaruhnya yang luas dan nilai yang diakui dalam meningkatkan standar pendidikan di tingkat global.

Dengan demikian, Taksonomi Bloom Revisi terus menjadi alat yang sangat berpengaruh dalam pendidikan, memberikan kerangka kerja yang berharga untuk merancang pembelajaran, menilai hasil belajar siswa, dan meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.

Pertanyaan Umum tentang Taksonomi Bloom Revisi

Berikut beberapa pertanyaan umum tentang Taksonomi Bloom Revisi beserta jawabannya:

Baca Juga :  Intip Keunikan Yasin: Rahasia Juz yang Wajib Kamu Tahu

Pertanyaan 1: Apa itu Taksonomi Bloom Revisi?

Jawaban: Taksonomi Bloom Revisi adalah kerangka kerja yang digunakan untuk mengklasifikasikan tujuan pembelajaran ke dalam enam tingkatan kognitif, dari yang paling dasar hingga yang paling kompleks. Tingkatan ini adalah: mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.

Pertanyaan 2: Mengapa Taksonomi Bloom Revisi penting?

Jawaban: Taksonomi Bloom Revisi penting karena membantu guru untuk merancang pembelajaran yang memenuhi kebutuhan siswa yang beragam. Kerangka kerja ini juga dapat digunakan untuk menilai pembelajaran siswa dan melacak kemajuan mereka dari waktu ke waktu.

Pertanyaan 3: Bagaimana cara menggunakan Taksonomi Bloom Revisi dalam pengajaran?

Jawaban: Guru dapat menggunakan Taksonomi Bloom Revisi untuk mengembangkan tujuan pembelajaran, merancang kegiatan pembelajaran, dan menilai hasil belajar siswa. Kerangka kerja ini dapat membantu guru untuk memastikan bahwa mereka mengembangkan tujuan pembelajaran yang jelas, spesifik, dan dapat diukur.

Pertanyaan 4: Apa saja manfaat menggunakan Taksonomi Bloom Revisi?

Jawaban: Ada banyak manfaat menggunakan Taksonomi Bloom Revisi, termasuk: meningkatkan kualitas pembelajaran, meningkatkan motivasi siswa, dan memfasilitasi penilaian pembelajaran yang lebih efektif.

Kesimpulan:

Taksonomi Bloom Revisi adalah alat yang sangat berharga bagi para guru dan pendidik lainnya. Kerangka kerja ini dapat membantu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan memastikan bahwa siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah yang mereka butuhkan untuk sukses di sekolah dan kehidupan.

Artikel terkait:

  • Cara Menggunakan Taksonomi Bloom Revisi di Kelas
  • Manfaat Menggunakan Taksonomi Bloom Revisi
  • Contoh Tujuan Pembelajaran Berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi

Tips Menerapkan Taksonomi Bloom Revisi

Taksonomi Bloom Revisi adalah kerangka kerja yang sangat baik untuk membantu guru merancang pembelajaran yang menantang siswa untuk berpikir kritis dan mendalam. Berikut adalah beberapa kiat untuk membantu Anda menerapkan Taksonomi Bloom Revisi di ruang kelas Anda:

Kiat 1: Mulailah dengan Tujuan Akhir
Mulailah dengan mengidentifikasi tujuan akhir yang ingin Anda capai dengan siswa Anda. Apa saja keterampilan dan pengetahuan yang ingin Anda kembangkan pada mereka? Setelah Anda mengetahui tujuan akhir Anda, Anda dapat mulai menyusun tujuan pembelajaran Anda menggunakan Taksonomi Bloom Revisi.

Kiat 2: Gunakan Semua Tingkatan Taksonomi
Taksonomi Bloom Revisi terdiri dari enam tingkatan: mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Cobalah untuk memasukkan semua tingkatan taksonomi ke dalam pembelajaran Anda. Hal ini akan membantu siswa Anda mengembangkan berbagai keterampilan berpikir.

Kiat 3: Berikan Umpan Balik yang Spesifik
Saat Anda menilai pekerjaan siswa Anda, berikan umpan balik yang spesifik. Beri tahu siswa Anda apa yang mereka lakukan dengan baik dan apa yang perlu mereka tingkatkan. Umpan balik yang spesifik akan membantu siswa Anda belajar dari kesalahan mereka dan meningkatkan keterampilan berpikir mereka.

Kiat 4: Tantang Siswa Anda
Jangan takut untuk menantang siswa Anda. Beri mereka tugas yang menantang mereka untuk berpikir kritis dan mendalam. Siswa Anda akan belajar paling banyak dari tugas-tugas yang menantang mereka.

Kiat 5: Buatlah Pembelajaran yang Menyenangkan
Pembelajaran harus menyenangkan! Carilah cara untuk membuat pembelajaran Anda menarik dan menarik bagi siswa Anda. Jika siswa Anda tidak menikmati pembelajaran, kecil kemungkinannya mereka akan belajar.

Dengan mengikuti kiat-kiat ini, Anda dapat menggunakan Taksonomi Bloom Revisi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas Anda. Taksonomi Bloom Revisi adalah alat yang sangat baik untuk membantu guru merancang pembelajaran yang menantang siswa untuk berpikir kritis dan mendalam.

Dengan menerapkan Taksonomi Bloom Revisi di kelas Anda, Anda dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah yang mereka perlukan untuk sukses di sekolah dan kehidupan.

Youtube Video:


Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru