Penyebab BAB berdarah, atau hematokezia, dapat bervariasi, mulai dari wasir atau fisura anus yang umum terjadi hingga kondisi medis yang lebih serius seperti kanker kolorektal. Hematokezia dapat terjadi karena darah merah segar yang keluar bersama tinja atau darah berwarna gelap yang membuat tinja berwarna kehitaman.
Penyebab BAB berdarah yang paling umum adalah wasir, yaitu pembengkakan pembuluh darah di anus atau rektum. Fisura anus, robekan kecil di lapisan anus, juga dapat menyebabkan BAB berdarah. Selain itu, kondisi medis yang lebih serius seperti divertikulitis, tukak lambung, dan kanker kolorektal juga dapat menyebabkan BAB berdarah.
Untuk menentukan penyebab BAB berdarah, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan riwayat kesehatan pasien. Tes tambahan seperti tes darah, tes feses, atau kolonoskopi mungkin diperlukan untuk mengkonfirmasi diagnosis. Pengobatan untuk BAB berdarah akan tergantung pada penyebab yang mendasarinya.
Penyebab BAB Berdarah
Penyebab BAB berdarah, atau hematokezia, dapat bervariasi, mulai dari wasir atau fisura anus yang umum terjadi hingga kondisi medis yang lebih serius seperti kanker kolorektal. Berikut adalah 7 aspek penting yang perlu diketahui:
- Wasir
- Fisura Anus
- Divertikulitis
- Tukak Lambung
- Kanker Kolorektal
- Polip Usus Besar
- Penyakit Crohn
Wasir dan fisura anus adalah penyebab BAB berdarah yang paling umum, namun kondisi medis yang lebih serius juga dapat menyebabkan gejala ini. Divertikulitis, misalnya, adalah peradangan pada divertikula, yaitu kantung-kantung kecil yang terbentuk di dinding usus besar. Tukak lambung, luka pada lapisan lambung, juga dapat menyebabkan BAB berdarah jika perdarahannya cukup banyak. Kanker kolorektal, kanker yang menyerang usus besar atau rektum, juga dapat menyebabkan BAB berdarah, terutama pada stadium lanjut.
Wasir
Wasir, atau hemoroid, adalah pembengkakan pembuluh darah di anus atau rektum. Wasir dapat menyebabkan BAB berdarah karena pembuluh darah yang bengkak mudah pecah dan berdarah saat feses lewat. BAB berdarah akibat wasir biasanya berwarna merah segar dan mungkin disertai rasa sakit atau ketidaknyamanan saat BAB.
Wasir merupakan salah satu penyebab BAB berdarah yang paling umum, terutama pada orang dewasa. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya wasir antara lain mengejan saat BAB, duduk terlalu lama di toilet, dan sembelit kronis.
Fisura Anus
Fisura anus adalah robekan kecil pada lapisan anus, saluran yang menghubungkan rektum ke anus. Robekan ini dapat terjadi karena mengejan saat BAB, sembelit kronis, atau diare. Fisura anus dapat menyebabkan BAB berdarah karena robekan pada lapisan anus dapat berdarah saat feses lewat.
BAB berdarah akibat fisura anus biasanya berwarna merah segar dan mungkin disertai rasa sakit atau ketidaknyamanan saat BAB. Fisura anus merupakan salah satu penyebab BAB berdarah yang cukup umum, terutama pada orang dewasa.
Divertikulitis
Divertikulitis merupakan peradangan pada divertikula, yaitu kantung-kantung kecil yang terbentuk di dinding usus besar. Divertikula dapat terbentuk akibat kelemahan pada dinding usus besar, dan biasanya terjadi pada orang dewasa yang berusia di atas 40 tahun. Divertikulitis dapat menyebabkan BAB berdarah jika divertikula mengalami peradangan dan infeksi, sehingga menyebabkan pendarahan.
-
Perdarahan Divertikular
Perdarahan divertikular adalah jenis BAB berdarah yang disebabkan oleh divertikulitis. Perdarahan ini biasanya terjadi secara tiba-tiba dan tanpa rasa sakit. Darah yang keluar biasanya berwarna merah terang dan dapat bercampur dengan feses atau keluar sendiri.
-
Penyebab Divertikulitis
Penyebab pasti divertikulitis belum diketahui secara pasti, namun beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya divertikulitis antara lain usia lanjut, pola makan rendah serat, obesitas, dan merokok.
-
Gejala Divertikulitis
Selain BAB berdarah, gejala divertikulitis lainnya antara lain nyeri perut, perubahan pola BAB (diare atau sembelit), dan demam. Pada kasus yang parah, divertikulitis dapat menyebabkan komplikasi seperti perforasi usus besar dan abses.
-
Pengobatan Divertikulitis
Pengobatan divertikulitis tergantung pada tingkat keparahannya. Pada kasus ringan, divertikulitis dapat diobati dengan antibiotik dan obat pereda nyeri. Pada kasus yang lebih parah, pembedahan mungkin diperlukan untuk mengangkat bagian usus besar yang terkena.
Divertikulitis merupakan salah satu penyebab BAB berdarah yang perlu diwaspadai, terutama pada orang dewasa yang berusia di atas 40 tahun. Dengan mengetahui gejala dan faktor risikonya, kita dapat melakukan tindakan pencegahan dan mencari pengobatan yang tepat jika mengalami BAB berdarah akibat divertikulitis.
Tukak Lambung
Tukak lambung adalah luka pada lapisan lambung yang dapat menyebabkan perdarahan dan memicu BAB berdarah. Tukak lambung dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain infeksi bakteri Helicobacter pylori, penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) jangka panjang, dan stres.
-
Perdarahan Tukak Lambung
Tukak lambung dapat menyebabkan perdarahan karena luka pada lapisan lambung dapat mengikis pembuluh darah di sekitarnya. Perdarahan ini dapat memicu BAB berdarah yang berwarna merah tua atau kehitaman, tergantung pada seberapa banyak darah yang keluar dan berapa lama darah tersebut berada di saluran pencernaan.
-
Gejala Tukak Lambung
Selain BAB berdarah, gejala tukak lambung lainnya antara lain nyeri perut, mual, muntah, dan kembung. Gejala-gejala ini dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan tukak.
-
Pengobatan Tukak Lambung
Pengobatan tukak lambung bertujuan untuk menyembuhkan luka pada lapisan lambung dan mencegah komplikasi. Pengobatan dapat meliputi pemberian antibiotik jika tukak disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori, obat penghambat asam untuk mengurangi produksi asam lambung, dan obat pelindung lambung untuk melindungi lapisan lambung.
-
Pencegahan Tukak Lambung
Untuk mencegah tukak lambung, beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain menghindari penggunaan OAINS jangka panjang, mengelola stres dengan baik, dan menjaga pola makan sehat yang kaya serat dan rendah lemak.
Tukak lambung merupakan salah satu penyebab BAB berdarah yang perlu diwaspadai, terutama pada orang yang mengalami gejala-gejala seperti nyeri perut dan mual. Dengan mengetahui gejala dan faktor risikonya, kita dapat melakukan tindakan pencegahan dan mencari pengobatan yang tepat jika mengalami BAB berdarah akibat tukak lambung.
Kanker Kolorektal
Kanker kolorektal adalah kanker yang menyerang usus besar atau rektum. Kanker ini merupakan salah satu penyebab BAB berdarah yang perlu diwaspadai, terutama pada orang dewasa yang berusia di atas 50 tahun.
Kanker kolorektal dapat menyebabkan BAB berdarah karena tumor yang tumbuh di usus besar atau rektum dapat mengikis pembuluh darah di sekitarnya dan menyebabkan perdarahan. Darah yang keluar biasanya berwarna merah tua atau kehitaman, tergantung pada seberapa banyak darah yang keluar dan berapa lama darah tersebut berada di saluran pencernaan.
Selain BAB berdarah, gejala kanker kolorektal lainnya antara lain perubahan pola BAB (diare atau sembelit), sakit perut, penurunan berat badan, dan kelelahan. Gejala-gejala ini dapat bervariasi tergantung pada stadium kanker.
Penyebab pasti kanker kolorektal belum diketahui secara pasti, namun beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kanker ini antara lain usia lanjut, riwayat keluarga kanker kolorektal, pola makan tinggi lemak dan rendah serat, obesitas, dan merokok.
Pengobatan kanker kolorektal tergantung pada stadium kanker. Pada stadium awal, kanker kolorektal dapat diobati dengan pembedahan untuk mengangkat tumor. Pada stadium lanjut, pengobatan dapat meliputi kemoterapi, radiasi, dan terapi target.
Pencegahan kanker kolorektal sangat penting untuk mengurangi risiko terkena penyakit ini. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah kanker kolorektal antara lain menjaga pola makan sehat yang kaya serat dan rendah lemak, berolahraga secara teratur, menjaga berat badan ideal, dan tidak merokok.
Polip Usus Besar
Polip usus besar adalah pertumbuhan jaringan yang tidak normal pada lapisan usus besar. Polip ini dapat bersifat jinak (non-kanker) atau ganas (kanker). Polip usus besar merupakan salah satu faktor risiko terjadinya kanker kolorektal, yaitu kanker yang menyerang usus besar atau rektum.
Polip usus besar dapat menyebabkan BAB berdarah jika polip berukuran besar atau mengalami perdarahan. Darah yang keluar biasanya berwarna merah terang dan bercampur dengan feses. Perdarahan akibat polip usus besar biasanya tidak banyak dan tidak menimbulkan gejala lain. Namun, jika perdarahan terjadi terus-menerus atau dalam jumlah banyak, dapat menyebabkan anemia.
Pencegahan polip usus besar sangat penting untuk mengurangi risiko terjadinya kanker kolorektal. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah polip usus besar antara lain menjaga pola makan sehat yang kaya serat dan rendah lemak, berolahraga secara teratur, menjaga berat badan ideal, dan tidak merokok.
Jika Anda mengalami BAB berdarah, segera konsultasikan ke dokter untuk mengetahui penyebabnya. Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik, tes darah, tes feses, atau kolonoskopi untuk memastikan diagnosis.
Penyakit Crohn
Penyakit Crohn merupakan penyakit radang usus kronis yang dapat mengenai bagian mana pun dari saluran pencernaan, mulai dari mulut hingga anus. Penyakit ini dapat menyebabkan BAB berdarah karena peradangan pada saluran pencernaan dapat merusak pembuluh darah dan menyebabkan perdarahan.
-
Peradangan pada Usus Besar
Pada penyakit Crohn, peradangan dapat terjadi di usus besar, menyebabkan kerusakan pada lapisan usus dan perdarahan. Darah yang keluar biasanya berwarna merah terang dan bercampur dengan feses.
-
Fistula
Penyakit Crohn dapat menyebabkan terbentuknya fistula, yaitu saluran abnormal yang menghubungkan usus dengan organ lain, seperti kulit atau kandung kemih. Fistula dapat menyebabkan BAB berdarah jika terjadi perdarahan pada saluran tersebut.
-
Fisura Anus
Peradangan pada usus besar akibat penyakit Crohn juga dapat menyebabkan fisura anus, yaitu robekan kecil pada lapisan anus. Fisura anus dapat menyebabkan BAB berdarah yang berwarna merah terang dan disertai rasa sakit.
-
Polip Usus Besar
Penyakit Crohn dapat meningkatkan risiko terjadinya polip usus besar, yaitu pertumbuhan jaringan yang tidak normal pada lapisan usus besar. Polip usus besar yang berukuran besar atau mengalami perdarahan dapat menyebabkan BAB berdarah.
BAB berdarah akibat penyakit Crohn dapat bervariasi dalam jumlah dan frekuensinya, tergantung pada tingkat keparahan peradangan dan lokasi yang terkena. Jika Anda mengalami BAB berdarah, terutama jika disertai gejala lain seperti nyeri perut, diare, atau penurunan berat badan, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Pertanyaan Umum Seputar Penyebab BAB Berdarah
BAB berdarah merupakan gejala yang perlu diwaspadai karena dapat mengindikasikan kondisi medis yang mendasarinya, mulai dari yang ringan hingga serius. Berikut adalah beberapa pertanyaan umum seputar penyebab BAB berdarah:
Pertanyaan 1: Apa saja penyebab umum BAB berdarah?
BAB berdarah dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, antara lain wasir, fisura anus, divertikulitis, tukak lambung, kanker kolorektal, polip usus besar, dan penyakit Crohn.
Pertanyaan 2: Bagaimana cara membedakan penyebab BAB berdarah?
Untuk menentukan penyebab BAB berdarah, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik, tes darah, tes feses, atau kolonoskopi. Pemeriksaan dan tes ini dapat membantu mengidentifikasi kondisi medis yang mendasarinya.
Pertanyaan 3: Apakah semua penyebab BAB berdarah memerlukan pengobatan?
Tidak semua penyebab BAB berdarah memerlukan pengobatan. Pada beberapa kasus, seperti wasir ringan, BAB berdarah dapat sembuh sendiri dengan perubahan gaya hidup, seperti meningkatkan asupan serat dan minum banyak cairan. Namun, pada kasus yang lebih serius, seperti kanker kolorektal, pengobatan medis atau pembedahan mungkin diperlukan.
Pertanyaan 4: Kapan harus segera mencari bantuan medis untuk BAB berdarah?
Segera cari bantuan medis jika Anda mengalami BAB berdarah yang disertai dengan gejala lain, seperti nyeri perut yang parah, demam, atau penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan. BAB berdarah yang terjadi secara terus-menerus atau dalam jumlah banyak juga merupakan tanda bahwa Anda perlu segera berkonsultasi dengan dokter.
Kesimpulan
BAB berdarah dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis, mulai dari yang ringan hingga serius. Jika Anda mengalami BAB berdarah, penting untuk segera mencari bantuan medis untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Dengan mengetahui penyebab BAB berdarah dan melakukan pengobatan yang sesuai, Anda dapat mencegah komplikasi lebih lanjut dan menjaga kesehatan saluran pencernaan Anda.
Artikel Terkait:
Tips Mencegah BAB Berdarah
BAB berdarah dapat menjadi gejala dari berbagai kondisi medis, mulai yang ringan hingga serius. Dengan menerapkan tips pencegahan berikut, Anda dapat mengurangi risiko mengalami BAB berdarah:
Tip 1: Konsumsi makanan berserat tinggi
Serat membantu memperlancar pencernaan dan mencegah sembelit, yang merupakan salah satu faktor risiko wasir dan fisura anus penyebab BAB berdarah.
Tip 2: Minum banyak cairan
Mencukupi kebutuhan cairan penting untuk menjaga feses tetap lunak dan mudah dikeluarkan, sehingga dapat mencegah mengejan berlebihan saat BAB yang berisiko menyebabkan wasir dan fisura anus.
Tip 3: Hindari mengejan berlebihan saat BAB
Mengejan berlebihan dapat meningkatkan tekanan pada pembuluh darah di anus dan rektum, sehingga berisiko menyebabkan wasir. Jika Anda mengalami kesulitan BAB, coba gunakan alas kaki atau bangku kecil untuk menopang kaki Anda dan bantu melancarkan proses BAB.
Tip 4: Bersihkan area anus dengan lembut
Gunakan air hangat dan sabun lembut untuk membersihkan area anus setelah BAB. Hindari penggunaan sabun keras atau tisu kasar yang dapat mengiritasi kulit dan menyebabkan fisura anus.
Tip 5: Olahraga teratur
Olahraga teratur dapat membantu melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit, yang merupakan faktor risiko wasir dan fisura anus.
Dengan mengikuti tips pencegahan ini, Anda dapat menjaga kesehatan saluran pencernaan dan mengurangi risiko mengalami BAB berdarah.
Penting untuk diingat, jika Anda mengalami BAB berdarah yang terus-menerus atau disertai dengan gejala lain seperti nyeri perut, demam, atau penurunan berat badan, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.