Temukan 7 Manfaat Tidak Makan Daging Merah yang Jarang Diketahui

jurnal


manfaat tidak makan daging merah

Manfaat tidak makan daging merah adalah berbagai dampak positif yang didapat dari mengurangi atau menghilangkan konsumsi daging merah dari pola makan. Daging merah, seperti daging sapi, kambing, dan babi, mengandung lemak jenuh dan kolesterol yang tinggi, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Membatasi konsumsi daging merah memiliki banyak manfaat kesehatan. Salah satunya adalah dapat menurunkan risiko penyakit jantung. Lemak jenuh dalam daging merah dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah, yang dapat menyumbat arteri dan menyebabkan serangan jantung dan stroke. Dengan mengurangi konsumsi daging merah, kadar kolesterol LDL dapat turun dan risiko penyakit jantung pun berkurang.

Selain itu, tidak makan daging merah juga dapat menurunkan risiko kanker tertentu, seperti kanker usus besar dan kanker prostat. Daging merah mengandung senyawa yang disebut heme iron, yang telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker usus besar. Selain itu, daging merah juga mengandung lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar hormon tertentu, seperti insulin-like growth factor-1 (IGF-1), yang juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker prostat.

Manfaat Tidak Makan Daging Merah

Tidak makan daging merah memiliki banyak manfaat kesehatan, antara lain:

  • Menurunkan risiko penyakit jantung
  • Menurunkan risiko kanker tertentu
  • Menurunkan kadar kolesterol
  • Menurunkan berat badan
  • Meningkatkan kesehatan pencernaan
  • Meningkatkan kesehatan lingkungan
  • Meningkatkan kesehatan hewan

Selain manfaat kesehatan di atas, tidak makan daging merah juga dapat memberikan manfaat lingkungan dan etika. Produksi daging merah membutuhkan banyak lahan, air, dan sumber daya lainnya, serta berkontribusi terhadap emisi gas rumah kaca. Selain itu, praktik peternakan hewan sering kali menimbulkan masalah kesejahteraan hewan.

Menurunkan risiko penyakit jantung

Penyakit jantung adalah penyebab kematian nomor satu di dunia, dan daging merah merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit ini. Lemak jenuh dan kolesterol dalam daging merah dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL dalam darah, yang dapat menyumbat arteri dan menyebabkan serangan jantung dan stroke.

Dengan mengurangi konsumsi daging merah, kadar kolesterol LDL dapat turun dan risiko penyakit jantung pun berkurang. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Internal Medicine menemukan bahwa orang yang mengikuti pola makan nabati memiliki risiko penyakit jantung 24% lebih rendah dibandingkan mereka yang makan daging merah secara teratur.

Baca Juga :  Temukan Manfaat Makan Langsat yang Wajib Kamu Intip

Selain itu, daging merah juga mengandung senyawa yang disebut carnitine, yang dapat diubah menjadi trimethylamine-N-oxide (TMAO) oleh bakteri di usus. TMAO telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan stroke.

Oleh karena itu, mengurangi atau menghilangkan konsumsi daging merah merupakan salah satu cara penting untuk menurunkan risiko penyakit jantung.

Menurunkan risiko kanker tertentu

Selain penyakit jantung, daging merah juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker tertentu, seperti kanker usus besar, kanker prostat, dan kanker pankreas. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:

  • Daging merah mengandung lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar hormon tertentu, seperti insulin-like growth factor-1 (IGF-1), yang dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker.
  • Daging merah juga mengandung senyawa yang disebut heme iron, yang dapat merusak sel-sel di usus besar dan meningkatkan risiko kanker usus besar.
  • Selain itu, daging merah seringkali dimasak dengan cara yang menghasilkan senyawa karsinogenik, seperti senyawa heterosiklik amina (HCA) dan hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH).

Dengan mengurangi konsumsi daging merah, risiko kanker tertentu dapat diturunkan. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Internal Medicine menemukan bahwa orang yang mengikuti pola makan nabati memiliki risiko kanker usus besar 29% lebih rendah dibandingkan mereka yang makan daging merah secara teratur.

Oleh karena itu, mengurangi atau menghilangkan konsumsi daging merah merupakan salah satu cara penting untuk menurunkan risiko kanker tertentu.

Menurunkan kadar kolesterol

Salah satu manfaat utama tidak makan daging merah adalah dapat menurunkan kadar kolesterol. Daging merah mengandung lemak jenuh dan kolesterol yang tinggi, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (“kolesterol jahat”) dalam darah. Kadar kolesterol LDL yang tinggi dapat menumpuk di arteri dan membentuk plak, yang dapat mempersempit arteri dan meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Sebaliknya, tidak makan daging merah dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL dan meningkatkan kadar kolesterol HDL (“kolesterol baik”). Kolesterol HDL membantu menghilangkan kolesterol LDL dari arteri dan membawanya kembali ke hati untuk dibuang. Dengan demikian, tidak makan daging merah dapat membantu menjaga kadar kolesterol tetap sehat dan menurunkan risiko penyakit jantung.

Menurunkan berat badan

Salah satu manfaat tidak makan daging merah adalah dapat membantu menurunkan berat badan. Daging merah tinggi lemak jenuh dan kalori, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan jika dikonsumsi berlebihan. Selain itu, daging merah juga rendah serat, yang penting untuk merasa kenyang dan puas setelah makan.

Baca Juga :  Temukan 7 Manfaat Makan Telur Rebus Setiap Pagi yang Bikin Kamu Penasaran

Sebaliknya, makanan nabati yang menjadi pengganti daging merah umumnya rendah kalori dan lemak, serta tinggi serat. Hal ini dapat membantu mengurangi asupan kalori secara keseluruhan dan membuat merasa lebih kenyang dan puas setelah makan. Selain itu, makanan nabati mengandung banyak vitamin, mineral, dan antioksidan yang penting untuk kesehatan secara keseluruhan.

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang mengikuti pola makan nabati cenderung memiliki berat badan lebih rendah dibandingkan mereka yang makan daging merah secara teratur. Misalnya, sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Internal Medicine menemukan bahwa orang yang mengikuti pola makan nabati memiliki berat badan rata-rata 4,5 kg lebih rendah dibandingkan mereka yang makan daging merah secara teratur.

Oleh karena itu, tidak makan daging merah dapat menjadi cara yang efektif untuk menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Meningkatkan kesehatan pencernaan

Manfaat tidak makan daging merah salah satunya adalah dapat meningkatkan kesehatan pencernaan. Daging merah sulit dicerna dan dapat menyebabkan sembelit, kembung, dan masalah pencernaan lainnya. Sebaliknya, makanan nabati yang menjadi pengganti daging merah umumnya tinggi serat, yang penting untuk kesehatan pencernaan.

Serat membantu melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit. Selain itu, serat juga dapat membantu menyehatkan mikrobioma usus, yaitu komunitas bakteri baik yang hidup di usus. Mikrobioma usus yang sehat penting untuk kesehatan pencernaan dan kekebalan tubuh secara keseluruhan.

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang mengikuti pola makan nabati memiliki kesehatan pencernaan yang lebih baik dibandingkan mereka yang makan daging merah secara teratur. Misalnya, sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Gut menemukan bahwa orang yang mengikuti pola makan nabati memiliki risiko sembelit yang lebih rendah dibandingkan mereka yang makan daging merah secara teratur.

Oleh karena itu, tidak makan daging merah dapat menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan kesehatan pencernaan dan kesehatan secara keseluruhan.

Meningkatkan kesehatan lingkungan

Tidak makan daging merah juga dapat memberikan manfaat bagi lingkungan. Produksi daging merah membutuhkan banyak sumber daya seperti lahan, air, dan biji-bijian. Selain itu, produksi daging merah juga menghasilkan emisi gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap perubahan iklim.

Dengan mengurangi konsumsi daging merah, kita dapat membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Selain itu, tidak makan daging merah juga dapat mendorong kita untuk mengonsumsi lebih banyak makanan nabati, yang umumnya lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan produksi daging merah.

Baca Juga :  Ketahui Manfaat Makan Alpukat yang Bikin Kamu Penasaran

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa pola makan nabati memiliki dampak lingkungan yang lebih rendah dibandingkan dengan pola makan yang mengandung daging merah. Misalnya, sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Science menemukan bahwa pola makan nabati menghasilkan emisi gas rumah kaca 50% lebih rendah dibandingkan dengan pola makan yang mengandung daging merah.

Dengan demikian, tidak makan daging merah tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan kita, tetapi juga bermanfaat bagi lingkungan.

Meningkatkan kesehatan hewan

Tidak makan daging merah juga dapat meningkatkan kesehatan hewan. Peternakan hewan untuk konsumsi manusia sering kali menimbulkan masalah kesejahteraan hewan, seperti kondisi hidup yang buruk, penggunaan antibiotik secara berlebihan, dan pemotongan hewan yang tidak manusiawi.

Dengan mengurangi konsumsi daging merah, kita dapat membantu mengurangi permintaan akan produk hewani dan mendukung praktik peternakan yang lebih manusiawi. Selain itu, tidak makan daging merah juga dapat membantu mengurangi polusi air dan udara yang disebabkan oleh industri peternakan.

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa pola makan nabati dapat mengurangi risiko penyakit pada hewan ternak. Misalnya, sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Preventive Veterinary Medicine menemukan bahwa sapi yang diberi makan rumput memiliki risiko penyakit jantung yang lebih rendah dibandingkan sapi yang diberi makan biji-bijian.

Dengan demikian, tidak makan daging merah tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan kita dan lingkungan, tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan hewan.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Banyak penelitian ilmiah yang mendukung manfaat tidak makan daging merah bagi kesehatan. Salah satu studi yang paling terkenal adalah Studi Kesehatan Perawat, yang melibatkan lebih dari 120.000 perawat selama lebih dari 20 tahun.

Studi ini menemukan bahwa perawat yang makan daging merah secara teratur memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2. Sebaliknya, perawat yang tidak makan daging merah memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit-penyakit tersebut.

Studi lain yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Internal Medicine menemukan bahwa orang yang mengikuti pola makan nabati memiliki risiko kematian dini 12% lebih rendah dibandingkan mereka yang makan daging merah secara teratur.

Selain studi observasional, terdapat juga sejumlah uji coba terkontrol secara acak yang menunjukkan manfaat tidak makan daging merah. Misalnya, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet menemukan bahwa orang yang mengikuti pola makan nabati selama 12 minggu mengalami penurunan kadar kolesterol LDL dan peningkatan kadar kolesterol HDL.

Bukti ilmiah secara keseluruhan menunjukkan bahwa tidak makan daging merah bermanfaat bagi kesehatan. Manfaat ini termasuk penurunan risiko penyakit jantung, stroke, diabetes tipe 2, dan kematian dini.

Youtube Video:


Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru