Ketahui Berbagai Hal tentang "Wala Taqrabu Zina" yang Wajib Kamu Intip

jurnal


wala taqrabu zina

Wala taqrabu zina ( ) artinya “dan janganlah kamu mendekati zina”. Zina adalah perbuatan seksual yang dilakukan tanpa ikatan pernikahan yang sah. Perintah untuk menjauhi zina terdapat dalam Al-Qur’an, tepatnya pada surah Al-Isra ayat 32.

Menjauhi zina sangat penting dilakukan karena zina memiliki banyak dampak negatif, baik bagi individu maupun masyarakat. Bagi individu, zina dapat menyebabkan penyakit menular seksual, kehamilan yang tidak diinginkan, dan rusaknya hubungan dengan pasangan. Bagi masyarakat, zina dapat memicu terjadinya pergaulan bebas, meningkatnya angka kejahatan, dan rusaknya tatanan sosial.

Dalam sejarahnya, zina telah menjadi masalah sosial yang serius di banyak masyarakat di dunia. Di Indonesia, misalnya, zina merupakan salah satu tindak pidana yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Pelaku zina dapat dikenakan sanksi pidana berupa penjara atau denda.

wala taqrabu zina

Menjauhi zina (wala taqrabu zina) merupakan perintah agama yang sangat penting. Perintah ini memiliki banyak dimensi dan aspek yang saling terkait, antara lain:

  • Moral: Zina melanggar nilai-nilai moral dan etika yang dijunjung tinggi dalam masyarakat.
  • Sosial: Zina dapat merusak hubungan sosial dan tatanan masyarakat.
  • Kesehatan: Zina berpotensi menimbulkan risiko penyakit menular seksual.
  • Psikologis: Zina dapat menimbulkan perasaan bersalah, malu, dan rendah diri.
  • Spiritual: Zina merupakan dosa besar dalam agama Islam.
  • Hukum: Zina merupakan tindak pidana yang dapat dikenakan sanksi hukum.
  • Generasi: Zina dapat berdampak negatif pada generasi mendatang, seperti anak-anak yang lahir dari hubungan di luar nikah.

Semua aspek di atas saling terkait dan menunjukkan pentingnya menjauhi zina. Zina tidak hanya merugikan individu yang melakukannya, tetapi juga masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu, setiap individu harus berusaha sekuat tenaga untuk menjauhi zina dan menjaga kesucian diri serta masyarakat.

Moral

Zina merupakan perbuatan yang bertentangan dengan nilai-nilai moral dan etika yang dijunjung tinggi dalam masyarakat. Dalam banyak budaya, zina dianggap sebagai tindakan yang salah dan tidak bermoral. Hal ini karena zina dapat merusak hubungan antara individu, keluarga, dan masyarakat secara keseluruhan.

Zina dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan, rasa sakit hati, dan konflik dalam suatu hubungan. Selain itu, zina juga dapat merusak reputasi seseorang dan keluarganya. Dalam beberapa masyarakat, zina bahkan dianggap sebagai aib yang dapat membawa pengucilan sosial.

Larangan zina (wala taqrabu zina) dalam agama Islam sejalan dengan nilai-nilai moral dan etika yang dijunjung tinggi dalam masyarakat. Larangan ini bertujuan untuk melindungi individu, keluarga, dan masyarakat dari dampak negatif zina.

Sosial

Zina dapat merusak hubungan sosial dan tatanan masyarakat karena dapat menyebabkan konflik, perpecahan, dan hilangnya kepercayaan. Ketika seseorang melakukan zina, hal itu dapat merusak hubungan dengan pasangannya, keluarganya, dan masyarakat secara keseluruhan. Zina juga dapat menyebabkan perpecahan dalam masyarakat, karena dapat menciptakan jurang antara mereka yang melakukan zina dan mereka yang tidak.

Baca Juga :  Intip Arti Kata Al Mumit yang Jarang Diketahui

Selain itu, zina juga dapat merusak tatanan masyarakat karena dapat melemahkan nilai-nilai moral dan etika yang dijunjung tinggi dalam masyarakat. Zina dapat menciptakan budaya permisif yang dapat menyebabkan meningkatnya kejahatan dan masalah sosial lainnya.

Oleh karena itu, larangan zina (wala taqrabu zina) sangat penting untuk menjaga hubungan sosial dan tatanan masyarakat. Larangan ini bertujuan untuk melindungi individu, keluarga, dan masyarakat dari dampak negatif zina.

Kesehatan

Zina berpotensi menimbulkan risiko penyakit menular seksual (PMS) karena berhubungan seksual di luar nikah meningkatkan kemungkinan terpapar infeksi. PMS adalah infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual, baik melalui hubungan seksual vaginal, anal, maupun oral. Ada banyak jenis PMS, beberapa di antaranya dapat disembuhkan, sementara yang lainnya tidak dapat disembuhkan tetapi dapat diobati.

PMS dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, seperti:

  • Infeksi pada organ reproduksi, seperti uretra, vagina, leher rahim, atau prostat
  • Kemandulan
  • Kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim)
  • Peningkatan risiko infeksi HIV
  • Beberapa jenis PMS, seperti herpes dan HPV, dapat menyebabkan kanker

Larangan zina (wala taqrabu zina) sangat penting untuk melindungi kesehatan individu dan masyarakat. Dengan menjauhi zina, seseorang dapat mengurangi risiko tertular PMS dan menjaga kesehatan reproduksinya.

Psikologis

Zina dapat menimbulkan dampak negatif pada psikologis seseorang, seperti perasaan bersalah, malu, dan rendah diri. Perasaan ini dapat muncul karena zina melanggar nilai-nilai moral dan etika yang dianut oleh individu dan masyarakat. Selain itu, zina juga dapat merusak hubungan dengan pasangan, keluarga, dan masyarakat, yang dapat semakin memperburuk dampak psikologis yang dialami.

  • Perasaan bersalah: Zina dapat menimbulkan perasaan bersalah karena individu merasa telah melanggar nilai-nilai moral dan agama. Perasaan bersalah ini dapat menyebabkan penyesalan, kecemasan, dan depresi.
  • Perasaan malu: Zina juga dapat menimbulkan perasaan malu karena individu merasa telah melakukan sesuatu yang salah dan tercela. Perasaan malu ini dapat menyebabkan individu menarik diri dari pergaulan sosial dan menghindari kontak dengan orang lain.
  • Perasaan rendah diri: Zina dapat merusak harga diri dan kepercayaan diri individu. Hal ini karena zina dapat membuat individu merasa kotor, tidak berharga, dan tidak layak dicintai.

Dampak psikologis dari zina dapat sangat merugikan individu dan dapat berlangsung dalam jangka panjang. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjauhi zina dan menjaga kesucian diri untuk melindungi kesehatan psikologis.

Spiritual

Dalam ajaran agama Islam, zina merupakan perbuatan yang sangat dilarang dan dikategorikan sebagai dosa besar. Zina dipandang sebagai pelanggaran terhadap perintah Allah SWT dan dapat merusak hubungan manusia dengan Tuhannya. Oleh karena itu, perintah untuk menjauhi zina (wala taqrabu zina) memiliki dimensi spiritual yang sangat penting.

  • Merusak hubungan dengan Allah SWT

    Zina dapat merusak hubungan manusia dengan Allah SWT karena merupakan bentuk pembangkangan terhadap perintah-Nya. Ketika seseorang melakukan zina, ia telah melanggar batas-batas yang ditetapkan oleh Allah SWT dan dapat menimbulkan murka-Nya.

  • Menghalangi diterimanya doa

    Zina juga dapat menghalangi diterimanya doa-doa seseorang. Allah SWT tidak akan menerima doa dari orang-orang yang melakukan dosa besar, termasuk zina. Hal ini karena doa merupakan bentuk komunikasi dengan Allah SWT, dan zina dapat merusak hubungan spiritual tersebut.

  • Menimbulkan perasaan bersalah dan malu

    Zina dapat menimbulkan perasaan bersalah dan malu yang mendalam dalam diri seseorang. Perasaan ini muncul karena zina merupakan perbuatan yang bertentangan dengan nilai-nilai moral dan agama. Perasaan ini dapat menjadi penghalang bagi seseorang untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

  • Menghalangi masuk surga

    Dalam ajaran Islam, zina merupakan salah satu dosa besar yang dapat menghalangi seseorang masuk surga. Oleh karena itu, menjauhi zina merupakan salah satu syarat penting untuk meraih kebahagiaan di akhirat.

Baca Juga :  Intip Jadwal Kualifikasi Euro yang Wajib Kamu Ketahui!

Dengan demikian, larangan mendekati zina (wala taqrabu zina) memiliki dimensi spiritual yang sangat penting. Menjauhi zina dapat menjaga hubungan baik dengan Allah SWT, melancarkan diterimanya doa, menghilangkan perasaan bersalah dan malu, dan membuka jalan menuju surga.

Hukum

Larangan mendekati zina (wala taqrabu zina) juga memiliki dimensi hukum. Di banyak negara, termasuk Indonesia, zina merupakan tindak pidana yang dapat dikenakan sanksi hukum. Hal ini menunjukkan bahwa negara mengakui bahaya dan dampak negatif dari zina, baik bagi individu maupun masyarakat.

Sanksi hukum untuk zina dapat bervariasi tergantung pada negara dan sistem hukum yang berlaku. Di Indonesia, misalnya, zina dapat dikenakan sanksi pidana penjara atau denda. Sanksi hukum ini bertujuan untuk memberikan efek jera dan mencegah masyarakat melakukan zina.

Dengan adanya sanksi hukum untuk zina, diharapkan masyarakat akan lebih sadar akan dampak negatif zina dan berusaha menjauhinya. Sanksi hukum ini menjadi salah satu upaya negara untuk melindungi masyarakat dari bahaya zina dan menjaga ketertiban umum.

Generasi

Zina dapat berdampak negatif pada generasi mendatang karena dapat menyebabkan lahirnya anak-anak di luar nikah. Anak-anak yang lahir dari hubungan di luar nikah seringkali menghadapi stigma sosial dan diskriminasi, yang dapat berdampak pada perkembangan psikologis, pendidikan, dan kesejahteraan mereka secara keseluruhan.

Anak-anak yang lahir dari hubungan di luar nikah mungkin tidak memiliki akses yang sama terhadap pendidikan, layanan kesehatan, dan peluang ekonomi seperti anak-anak yang lahir dari hubungan pernikahan yang sah. Mereka juga mungkin lebih rentan terhadap kemiskinan, pelecehan, dan pengabaian.

Oleh karena itu, larangan mendekati zina (wala taqrabu zina) juga dimaksudkan untuk melindungi generasi mendatang. Dengan menjauhi zina, masyarakat dapat mengurangi risiko lahirnya anak-anak di luar nikah dan melindungi hak-hak anak-anak.

Pertanyaan Umum tentang Zina

Bagian ini akan menjawab beberapa pertanyaan umum tentang zina, yang merupakan perbuatan seksual di luar nikah yang dilarang dalam Islam.

Pertanyaan 1: Apa saja dampak negatif zina?

Zina dapat berdampak negatif pada individu, keluarga, dan masyarakat secara keseluruhan. Dampak negatif tersebut antara lain: penyakit menular seksual, kehamilan yang tidak diinginkan, rusaknya hubungan, perpecahan keluarga, meningkatnya angka kejahatan, dan rusaknya tatanan sosial.

Baca Juga :  Intip Cara Mengatasi Pusing Kepala yang Jarang Diketahui

Pertanyaan 2: Mengapa zina dilarang dalam Islam?

Zina dilarang dalam Islam karena bertentangan dengan nilai-nilai moral dan etika yang dijunjung tinggi dalam agama. Zina juga dapat merusak hubungan antara individu, keluarga, dan masyarakat, serta berdampak negatif pada kesehatan dan kesejahteraan individu.

Pertanyaan 3: Apa saja sanksi hukum untuk zina?

Di banyak negara, termasuk Indonesia, zina merupakan tindak pidana yang dapat dikenakan sanksi hukum. Sanksi hukum untuk zina dapat bervariasi tergantung pada negara dan sistem hukum yang berlaku. Di Indonesia, misalnya, zina dapat dikenakan sanksi pidana penjara atau denda.

Pertanyaan 4: Bagaimana cara menghindari zina?

Ada beberapa cara untuk menghindari zina, antara lain: memperkuat iman dan takwa kepada Allah SWT, menjaga pandangan mata, menjaga interaksi dengan lawan jenis, dan menghindari tempat-tempat yang rawan terjadi zina.

Dengan memahami dampak negatif zina dan cara-cara untuk menghindarinya, kita dapat menjaga diri kita dan masyarakat dari bahaya zina.

Kesimpulan:
Zina adalah perbuatan yang sangat dilarang dalam Islam dan dapat berdampak negatif pada individu, keluarga, dan masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk menjauhi zina dan menjaga kesucian diri.

Baca juga: Dampak Zina terhadap Kesehatan

Tips Menjauhi Zina

Zina merupakan perbuatan yang sangat dilarang dalam Islam dan dapat berdampak negatif pada individu, keluarga, dan masyarakat. Berikut ini adalah beberapa tips untuk menjauhi zina:

Tip 1: Perkuat Iman dan Takwa
Perkuat iman dan takwa kepada Allah SWT dengan cara memperbanyak ibadah, membaca Al-Qur’an, dan menuntut ilmu agama. Dengan memperkuat iman dan takwa, seseorang akan lebih takut kepada Allah SWT dan terhindar dari perbuatan zina.Tip 2: Jaga Pandangan Mata
Jaga pandangan mata dari melihat lawan jenis yang bukan mahram. Pandangan mata yang tidak terjaga dapat menimbulkan syahwat dan keinginan untuk melakukan zina.Tip 3: Jaga Interaksi dengan Lawan Jenis
Jaga interaksi dengan lawan jenis yang bukan mahram sesuai dengan syariat Islam. Hindari berduaan dengan lawan jenis, bercanda berlebihan, atau melakukan kontak fisik yang tidak.Tip 4: Hindari Tempat-tempat Rawan Zina
Hindari tempat-tempat yang rawan terjadi zina, seperti tempat hiburan malam, tempat sepi, atau tempat-tempat yang banyak terjadi khalwat (berduaan dengan lawan jenis yang bukan mahram).Tip 5: Berpuasa
Puasa dapat membantu mengendalikan hawa nafsu dan keinginan untuk melakukan zina.Tip 6: Menikah
Bagi yang sudah mampu, menikahlah untuk memenuhi kebutuhan biologis dan menjaga diri dari zina.Tip 7: Hindari Minuman Keras dan Narkoba
Minuman keras dan narkoba dapat menghilangkan kesadaran dan mengendalikan diri, sehingga dapat mendorong seseorang untuk melakukan zina.Tip 8: Bergaul dengan Orang-orang Baik
Bergaul dengan orang-orang yang baik dan shaleh dapat memberikan pengaruh positif dan membantu menjauhi zina.Dengan menerapkan tips-tips di atas, kita dapat menjaga diri kita dan masyarakat dari bahaya zina.

Kesimpulan:
Menjauhi zina adalah sangat penting untuk menjaga kesucian diri dan masyarakat. Dengan memperkuat iman, menjaga pandangan mata, dan menghindari tempat-tempat rawan zina, kita dapat terhindar dari perbuatan yang sangat dilarang dalam Islam ini.

Youtube Video:


Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru