Keris adalah senjata tradisional yang mempunyai banyak keunikan. Ditinjau dari bentuknya keris adalah senjata tikam yang tajam dan memiliki sisi tajam di kedua sisinya atau bermata dua, serta ada keris yang lurus dan ada juga keris yang berkeluk-keluk (luk). Keris yang berluk mempunyai banyak nama tergantung jumlah luk pada setiap keris serta mempunyai Khasiat tersendiri. Bagian-bagian keris antara lain : Wilahan (bilah keris), Ganja, Dhapur, Pamor, Danganan (Hulu Keris), Werangka (sarung keris), dan Wewer. Keris dibuat dengan teknik tempa dan dicampur besi pamor.
Keris merupakan senjata tradisional yang sangat berfungsi dalam kehidupan manusia pada jaman dahulu maupun dimasa sekarang. Senjata keris mempunyai fungsi dalam kehidupan manusia sehari-hari, karena manusia selalu mengadakan interaksi dengan kelompok manusia lainnya. Kebiasaan-kebiasaan memanfaatkan senjata keris, baik sebagai senjata maupun sebagai benda berwasiat dan pelengkap upacara agama telah membudaya dalam kehidupan masyarakat Hindu. Dengan demikian timbullah bermacam-macam fungsi keris dalam kehidupan masyarakat Hindu khususnya di Bali, yaitu: Keris sebagai senjata untuk melindungi diri dalam perang, keris sebagai benda magis untuk melindungi diri dari gangguan roh-roh jahat atau mahluk gaib dan dianggap memberikan keberuntungan, Keris dalam upacara keagamaan untuk melakukan upacara Panca Yadnya (Dewa Yadnya, Pitra Yadnya, Rsi Yadnya, Manusa Yadnya, dan Bhuta Yadnya), keris juga sebagai pelengkap tari-tarian.
Makna keris dipengaruhi dari banyak faktor salah satunya adalah ukuran keris yang dapat memberikan akibat yang baik dan buruk bagi pemiliknya. Berdasarkan salinan lontar Ukuran Keris, Ini ukuran keris, caranya empat jari tangan anda (jari telunjuk, jari tengah, jari manis, dan jari kelingking), di tempelkan pada keris itu berulang-ulang mulai dari dasar keris sampai dengan ujung keris. Perhatikan kurang lebihnya. Adapun nama ukuran keris : Wisia, Mreta, Jana, Raksa.
Pada keris maknanya: pengiderider (Dewata Nawa Sanga) atau arah mata angin dan dewa-dewanya dalam agama Hindu di Bali. Misalnya: luk 3 maknanya/melambangkan mencipta Dewa Brahma arah selatan, memelihara Dewa Wisnu arah utara, praline atau pengembali ke asalnya Dewa Siwa di tengah. Luk pada keris biasanya berjumlah ganjil.
Pamor merupakan bagian keris yang sangat penting. Menurut kepercayaan masyarakat, pamor mempunyai daya magis yang sangat besar dan mempengaruhi kehidupan sang pemilik. Pengaruh tersebut tidak sama antara pamor satu dengan pamor yang lain. Contoh: Pamor Sangku Matangan bila guratan keris seperti bulan purnama.
Ganja dengan pamor, di kiri, kanan, dan dasarnya disebut ganja sekar nglela. Ganja dengan pamor didasarnya saja disebut ganja maskumambang. Ganja dengan hiasan tambahan dari emas, biasanya dengan motif tumbuh-tumbuhan atau binatang, kadang-kadang dengan mata intan disebut ganja tinatah. Ganja tanpa pamor, biasanya merupakan ganja baru (susulan) pengganti ganja asli yang hilang disebut ganja wulung. ukuran keris, harus diketahui baik buruknya, ukur dasar keris (ganja), kemudian terapkan ukuran itu sampai bagian tengah keris.
Semakin langkanya keris Bali yang mempunyai keunikan tersendiri, harus kita lestarikan keberadaanya dan meningkatkan kecintaan terharap benda budaya bangsa yang adi luhung, dan Penggunaan keris sebagai alat atau sarana tari-tarian sebaiknya dikembangkan demi mendukung pariwisata budaya di daerah Bali, serta Pemerintah Daerah diharapkan lebih meningkatkan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan keris di Bali.
Source: I Nyoman Gede Dharma Murti l Wartam Edisi 10 l Desember 2015